Penjelasan Lengkap Kurikulum Merdeka Belajar: Perbedaan Dengan Kurikulum 2013

5 Juli 2022, 16:04 WIB
Kurikulum Merdeka Belajar yang dikeluarkan oleh Kemdikbud /tangkapan layar situs Kemdikbud/

SUDUT CIAMIS - Pendidikan saat ini memasuki konsep baru yang tersusun dalam kurikulum Merdeka Belajar - Kampus Merdeka yang berorientasi pada penguasaan yang harus dimiliki siswa dengan berbagai bidang keilmuan, agar menjadi lulusan yang memiliki kompetensi secara komprehensif.

Kurikulum ini mendorong agar mahasiswa memiliki beragam kompetensi yang tertuang dalam Permendikbud nomor 3 tahun 2020. (Susetyo, 2020: 29)

Dari hasil kajian pustaka, Kemenristekdikti, (2017: 43-44) merangkum hasil studi mengenai sumber daya manusia yang dihasilkan pendidikan tinggi di Indonesia yang menyebutkan Indeks Pembangunan Manusia (IPM) Indonesia masih rendah sehingga berakibat pada kurangnya produktivitas dan kemampuan daya saing dalam perekonomian nasional.

 

Baca juga: Hari Pustakawan Nasional 2022, Ini Sejarah Perpustakaan di Dunia!

Untuk itu, rekonstruksi kurikulum di perguruan tinggi menjadi sebuah keharusan, diantaranya kurikulum yang saat ini dikembangkan (MB-KM). Hal ini bertujuan agar kualitas SDM yang dimiliki Indonesia mampu meningkat agar daya saing dan produktivitas juga meningkat.

Dilansir dari laman kemdikbud.go.id, sebagai bagian dari upaya pemulihan pembelajaran, Kurikulum Merdeka (yang sebelumnya disebut sebagai kurikulum prototipe) dikembangkan sebagai kerangka kurikulum yang lebih fleksibel, sekaligus berfokus pada materi esensial dan pengembangan karakter dan kompetensi peserta didik. Karakteristik utama dari kurikulum ini yang mendukung pemulihan pembelajaran adalah:

Baca juga: Konsep Pendidikan di Negara Maju Jepang, Ternyata Sistem Sekolahnya Sama Loh Kaya di Indonesia

  • Pembelajaran berbasis projek untuk pengembangan soft skills dan karakter sesuai profil pelajar Pancasila
  • Fokus pada materi esensial sehingga ada waktu cukup untuk pembelajaran yang mendalam bagi kompetensi dasar seperti literasi dan numerasi.
  • Fleksibilitas bagi guru untuk melakukan pembelajaran yang terdiferensiasi sesuai dengan kemampuan peserta didik dan melakukan penyesuaian dengan konteks dan muatan lokal.

Kurikulum Merdeka terbuka untuk digunakan seluruh satuan pendidikan PAUD, SD, SMP, SMA, SMK, Pendidikan Khusus, dan Kesetaraan. 

Satuan pendidikan menentukan pilihan berdasarkan Angket Kesiapan Implementasi Kurikulum Merdeka yang mengukur kesiapan guru, tenaga kependidikan dan satuan pendidikan dalam pengembangan kurikulum. Pilihan yang paling sesuai mengacu pada kesiapan satuan pendidikan. Implementasi Kurikulum Merdeka semakin efektif jika makin sesuai kebutuhan.

 

Baca juga: Dosen FKG Universitas Moestopo Angkat Bicara, Mayang Belum Diterima dan Baru Akan Tes Gelombang Nanti

Kurikulum 2013 sudah diberlakukan sebagai kurikulum nasional sejak tahun ajaran 2013/2014. Sebagai kurikulum nasional, Kurikulum 2013 memenuhi kedua dimensi kurikulum: yang pertama adalah rencana dan pengaturan mengenai tujuan, isi, dan bahan pelajaran; dan yang kedua adalah cara yang digunakan untuk kegiatan pembelajaran.

Perbedaan lengkap Kurikulum 2013 dengan Kurikulum Merdeka Belajar, Klik Disini

Editor: Annisa Siti Nurhaliza

Sumber: kemdikbud.go.id Jurnal Ilmu Pendidikan Universitas Pahlawan

Tags

Terkini

Terpopuler