"Kami adalah orang-orang yang percaya pada rencana takdir," katanya kepada wartawan, dikelilingi oleh petugas penyelamat. Kecelakaan seperti itu "akan selalu terjadi, kita perlu tahu itu juga."
Komentarnya memicu kemarahan di antara lawan-lawannya, dan memicu protes di Istanbul dengan beberapa demonstran mengatakan "itu bukan kecelakaan tetapi pembantaian".
Pemimpin oposisi Kemal Kilicdaroglu, yang juga menghadiri pemakaman di Amasra, mengatakan bahwa negara berkewajiban untuk memastikan keselamatan rakyatnya.
"Di abad mana kita hidup? Mengapa (kecelakaan) tambang hanya terjadi di Turki?" katanya.
Emin Koramaz, yang memimpin Persatuan Kamar Insinyur dan Arsitek Turki, mengatakan di Twitter: "Jika Anda mengirim penambang ratusan meter di bawah tanah tanpa mengambil tindakan pencegahan yang diperlukan, tanpa inspeksi dan tanpa menciptakan kondisi yang aman, Anda tidak bisa menyebutnya sebagai kecelakaan".***