Respon Boris Johnson dan Kemenlu Iran Perihal Peristiwa Penikaman Novelis Kontroversial 'Salman Rushdie'!

- 15 Agustus 2022, 22:00 WIB
Salman Rushdie, penulis novel 'Ayat-ayat Setan' (The Satanic Verses) yang ditikam oleh Hadi Matar di New York, AS, pada Jumat, 12 Agustus 2022. Usai ditikam,  novelnya banyak dicari.
Salman Rushdie, penulis novel 'Ayat-ayat Setan' (The Satanic Verses) yang ditikam oleh Hadi Matar di New York, AS, pada Jumat, 12 Agustus 2022. Usai ditikam, novelnya banyak dicari. /TH/Graham Turner

Penulis telah hidup dengan karunia di kepalanya sejak novelnya tahun 1988 The Satanic Verses mendorong Iran untuk mendesak umat Islam untuk membunuhnya.

Baca Juga: Minoritas Koptik Sering Keluhkan Diskriminasi dan Hambatan Birokrasi Terkait Aktivitas dan Rekonstruksi Gereja

Pada hari Senin, juru bicara kementerian luar negeri Iran Nasser Kanaani mengatakan kepada wartawan bahwa kebebasan berbicara tidak membenarkan penghinaan Rushdie terhadap agama dalam tulisannya.

"Salman Rushdie mengekspos dirinya pada kemarahan rakyat dengan menghina kesucian Islam dan melintasi garis merah 1,5 miliar Muslim," kata Kanaani.

"Selama serangan terhadap Salman Rushdie, kami tidak menganggap siapa pun selain dirinya dan para pendukungnya layak untuk dicela, dicela, dan dikutuk ... Tidak ada yang berhak menuduh Iran dalam hal ini."

Baca Juga: Gelar Panel Diskusi Multistakeholder di World Tourism Day 2022 Mendatang, Sandiaga: Akan Lahirkan Gagasan Baru

Rushdie kehabisan ventilator dan kondisinya membaik, kata agennya Andrew Wylie, Minggu.

"Dia keluar dari ventilator, jadi jalan menuju pemulihan telah dimulai. Itu akan lama; lukanya parah, tetapi kondisinya menuju ke arah yang benar," kata Wylie.***

Halaman:

Editor: Annisa Siti Nurhaliza

Sumber: Channel News Asia


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah