Pada awal tahun, Program Pangan Dunia (WFP) PBB terpaksa mengurangi jatah makanan untuk delapan juta orang karena kekurangan dana, dengan rumah tangga menerima hampir setengah dari keranjang makanan minimum harian standar WFP.
Sekarang kekurangan dana membuat lima juta lebih berisiko tergelincir ke dalam kondisi seperti kelaparan.
Griffiths, mantan utusan khusus PBB untuk Yaman, mengatakan situasi kemanusiaan yang mengerikan di Yaman mungkin menjadi lebih buruk, karena impor gandum dari Ukraina, yang memasok sekitar 40 persen biji-bijian Yaman, mungkin terhenti.
“Ukraina adalah lumbung pangan bagi banyak negara dan harus tetap demikian,” kata Griffiths, memperingatkan efek tak terduga yang mungkin ditimbulkan oleh perang Rusia di Ukraina di wilayah konflik lain yang bergantung pada produksi gandum negara itu.
Baca Juga: Medina Zein Dijemput Paksa Polisi Buntut Laporan Marissya Icha, Kejari: Medina Sehat dan Cakap
Dalam sebuah laporan yang diterbitkan pada hari Senin, WFP PBB, Organisasi Pangan dan Pertanian (FAO) dan Dana Anak-anak Perserikatan Bangsa-Bangsa (UNICEF) memperingatkan bahwa situasi kemanusiaan di Yaman siap untuk menjadi lebih buruk antara Juni dan Desember 2022.
Sekitar 19 juta orang diproyeksikan membutuhkan bantuan pangan, meningkat dari 17,4 juta saat ini.
Dari jumlah tersebut, 7,3 juta orang akan menghadapi tingkat kelaparan darurat.
Laporan tersebut juga menunjukkan tingkat malnutrisi akut yang terus tinggi di antara anak-anak di bawah usia lima tahun.
Baca Juga: 'Im Nayeon': Nayeon TWICE Menciptakan Kehebohan Sebagai Solois