Oleh karena itu, menurut Ahmad Ma’ruf (2012) ada beberapa prinsip pendidikan yang ditekankan dalam aliran progresivisme, di antaranya:
- Proses pendidikan berawal dan berakhir pada anak.
- Subjek didik adalah aktif, bukan pasif.
- Peran guru hanya sebagai fasilitator, pembimbing atau pengarah.
- Sekolah harus kooperatif dan demokratis.
- Aktifitas lebih fokus pada pemecahan masalah, buka untuk pengajaraan materi kajian.
PROGRESIVISME DAN PENDIDIKAN DI INDONESIA
Bila dikaitkan dengan pendidikan di Indonesia saat ini, maka progresivisme memiliki andil yang cukup besar, terutama dalam pemahaman dan pelaksanaan pendidikan yang sesungguhnya.
Dimana pendidikan sudah seharusnya diselenggarakan dengan memperhatikan berbagai kemampuan yang dimiliki oleh peserta didik, serta berupaya untuk mempersiapkan peserta didik supaya mampu menghadapi dan menyelesaikan setiap persoalan yang dihadapi di lingkungan sosialnya.
Dalam konteks pendidikan di Indonesia, maka tujuan pendidikan menurut progresivisme ini sangat senada dengan tujuan pendidikan nasional yang ada di Indonesia.
Menurut Undang-Undang No. 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional disebutkan bahwa pendidikan bertujuan untuk berkembangnya potensi peserta didik agar menjadi manusia yang beriman dan bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri, dan menjadi warga negara yang demokratis serta bertanggungjawab.
Jadi, berdasarkan pengertian ini, maka aliran progresivisme sangat sejalan dengan tujuan pendidikan yang ada di Indonesia.
Referensi:
Muhmidayeli. (2011). Filsafat Pendidikan. Bandung: Refika Aditama.