PR CIAMIS – Covid-19 atau virus corona hingga saat ini masih melanda sebagian wilayah dunia.
Covid-19 merupakan salah satu virus yang dapat menular lewat udara.
Covid-19 yang merebak hampir di seluruh penjuru dunia ini telah memberikan pengaruh terhadap kehidupan manusia, salah satunya sektor olahraga.
Baca Juga: Di Tengah Ketegangan Laut China Selatan, Tiongkok Lakukan Diskusi Kemitraan Militer dengan AS
Terbaru, London Marathon 2020 akan terasa sangat istimewa lantaran hanya diperuntukan bagi atlet-atlet elite dan digelar di kawasan khusus guna mencegah penyebaran Covid-19.
"London Marathon tahun ini hanya diikuti oleh atlet-atlet elite, baik laki-laki, perempuan maupun berkursi roda, lomba marathon ini akan digelar di St. James Park secara tertutup dengan protokol kesehatan dan keanaman yang super ketat," kata pihak penyelenggara seperti dikutip oleh pikiranrakyat-ciamis.com dari Kantor Berita Antara.
Di antara atlet elite yang akan mengikuti ajang balap lari tersebut adalah Eliud Kipchoge dari Kenya dan Kenenisa Bekele asal Ethiopia.
Baca Juga: Dinilai Efektif, Pemkab Gunung Kidul Tetapkan Puskesmas II Ponjong untuk Lokasi Karantina
Hasil yang diperoleh para pelari jarah jauh pada ajang London Marathon itu nantinya akan diperhitungkan dalam kualifikasi Olimpiade Tokyo.
Pada awalnya, London Marathon tahun ini dijadwalkan Bulan April, namun pandemi virus corona membuat lomba lari diundur menjadi 4 Oktober 2020 mendatang.
Sejumlah larangan akan diberlakukan selama London Marathon 2020 ini salah satunya tidak boleh terdapat penonton.
Baca Juga: Masih Zona Oranye Virus Corona, Oded Danial Pertimbangkan Dibukanya Kembali Bioskop hingga Karaoke
"Sedih rasanya kami harus memberikan pengumuman seperti ini. Tapi inilah keputusannya," ujar Direktur Acara Hugh Brasher.
Pada tahun lalu, London Marathon diikuti oleh sekitar 43.000 pelari dari seluruh dunia.
London Marathon termasuk satu dari enam seri marathon dunia, selain Berlin, Tokyo, Boston, New York, dan Chicago.***