Mengenal Tradisi Halal Bi Halal, Silaturahmi Penuh Maaf Usai Lebaran di Indonesia

- 17 April 2024, 10:56 WIB
Mengenal Tradisi Halal Bihalal pada Lebaran Idul Fitri
Mengenal Tradisi Halal Bihalal pada Lebaran Idul Fitri /elements.envato

PR CIAMIS - Usai melaksanakan Shalat Ied di pagi hari, tradisi di Indonesia umumnya berbeda dengan negara lain. Di Indonesia, momen Idul Fitri tak hanya diisi dengan sukacita, tetapi juga menjadi waktu untuk mempererat tali persaudaraan melalui silaturahmi, berkunjung, atau sowan ke orang tua, sanak saudara, kerabat, handai taulan, tetangga, dan sahabat. Tradisi ini tak hanya sebatas mengunjungi satu dengan lainnya, tetapi juga dikemas dalam pertemuan besar yang disebut halal bi halal.

Sejarah Halal Bi Halal: Perpaduan Budaya dan Agama

Sejarah halal bi halal memiliki beberapa versi. Sebagai sebuah istilah, kata "halal bi halal" sudah dikenal sejak tahun 1935. Saat itu, seorang pedagang martabak di Taman Sriwedari, Solo, mempromosikan dagangannya dengan menyebut "Martabak Halal bin Halal, Halal bin Halal". Kata-kata ini kemudian populer dan menjadi cikal bakal istilah "halal bi halal".

Sedangkan sebagai sebuah kegiatan, tradisi halal bi halal diyakini sudah ada sejak zaman Mangkunegara I, Pangeran Sambernyawa. Raja Mangkunegara I mengadakan kegiatan di istana kerajaan dengan mengundang seluruh punggawa dan prajurit untuk saling bermaaf-maafan, menghemat waktu dan tenaga dalam menjalankan tradisi lebaran.

Baca Juga: Jadwal Lengkap Seleksi CASN 2024, Pendaftaran Kembali Dibuka Bulan Mei!

Versi lain yang tak kalah menarik datang dari tahun 1948. Saat itu, Republik Indonesia masih muda dan integrasi nasional belum kokoh. Konflik antar pimpinan partai politik pun meruncing. Melihat situasi ini, Presiden Soekarno berkonsultasi dengan K.H. Abdul Wahab Hasbullah, ulama Nahdlatul Ulama, untuk mencari solusi.

K.H. Abdul Wahab Hasbullah kemudian mengusulkan untuk mempertemukan para pimpinan partai politik di satu meja saat Idul Fitri untuk saling bermaaf-maafan dan menyelesaikan konflik. Pada Hari Raya Idul Fitri tahun itu, kegiatan tersebut dilaksanakan dan diberi nama "halal bi halal".

Sejak saat itu, tradisi halal bi halal terus dilestarikan sebagai tradisi asli Indonesia. Tradisi ini menjadi momen penting untuk saling memaafkan, mempererat silaturahmi, dan memperkuat persatuan bangsa.

Baca Juga: Pendaftaraan CPNS 2024 Kembali Dibuka! Cek Syarat, Alur dan Dokumen yang Dibutuhkan Pelamar

Makna Halal Bi Halal: Lebih dari Sekadar Tradisi

Halaman:

Editor: Dewi Yosviani

Sumber: Berbagai sumber


Tags

Artikel Pilihan

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x