Meski Telah Kantongi Izin, Sejumlah Sekolah di Wilayah Ini Tunda KBM Tatap Muka

14 Juli 2020, 17:14 WIB
MURID mengikuti masa pengenalan lingkungan sekolah.*/TATI PURNAWATI/KABAR CIREBON /

PR CIAMIS - Covid-19 atau virus corona yang tengah melanda mayoritas Indonesia saat ini menyebabkan terganggunya sejumlah aktivitas yakni pendidikan.

Aktivitas belajar-mengajar terpaksa harus ditiadakan guna memutus rantai penyebaran virus corona di dunia pendidikan.

Terbaru, Empat sekolah percontohan di Kota Bekasi memutuskan untuk menunda pelaksanaan kegiatan belajar mengajar (KBM) secara tatap muka meski telah mendapat izin dari Pemerintah Kota Bekasi.

Baca Juga: Mulai 27 Juli Warga Jabar yang Tidak Mengenakan Masker Dikenai Denda, Berikut Kisarannya

Sekolah percontohan tatap muka itu yakni SMPN 2 Bekasi, Sekolah Victory Plus Kemang Pratama, SDI Al Azhar Jaka Permai, dan SDN Pekayon Jaya 6.

"Empat sekolah itu belum atau menunda proses belajar tatap muka tersebut. Kemungkinan ada pertimbangan lain dari empat sekolah itu padahal sekolah itu yang paling siap," kata Wali Kota Bekasi Rahmat Effendi di Bekasi sebagaimana diberitakan oleh pikiranrakyat-bekasi.com pada artikel yang berjudul 4 Sekolah Percontohan di Bekasi Tunda KBM Tatap Muka Meski Sudah Kantongi Izin.

Wali Kota Bekasi itu mengatakan empat sekolah itu sebelumnya sudah menyampaikan alur proses belajar mengajar sesuai dengan protokol kesehatan bahkan telah melakukan simulasi.

Baca Juga: Sejumlah Sekolah di Bekasi Diizinkan Kembali Tatap Muka, Rahmat Effendi Angkat Bicara

"Padahal empat sekolah itu bisa langsung menerapkan proses belajar mengajar secara tatap muka dengan hasil simulasi beberapa hari lalu. Persiapan empat sekolah itu sudah sangat matang," katanya.

Sekolah Victory Plus misalnya, sudah bekerja sama dengan sejumlah rumah sakit untuk memastikan keamanan dan kesehatan siswa maupun guru serta wali murid bahkan telah menerapkan metode pengurangan jumlah siswa dalam satu ruang kelas.

"Ketersediaan hand sanitizer (penyanitasi tangan) dan desinfektan juga memenuhi syarat, murid juga memakai masker. Semua standar kesehatan Covid-19 seperti dalam satu kelas di SMPN 2 Bekasi biasanya diisi 40 orang dipangkas menjadi 20 orang. Victory satu kelas siswa ada 32 dipangkas menjadi 15 orang," tuturnya.

Baca Juga: Tips Diet Sehat Selama Pandemi Virus Corona

Mengenai Surat Keputusan Bersama empat Menteri, Rahmat Effendi menyebut keputusan itu adalah pedoman atau petunjuk bagi pemerintah daerah untuk melakukan sesuatu.

"Kota Bekasi sendiri sudah melakukan fase tersebut. Kota Bekasi sudah aman dari COVID-19," katanya.

Rahmat Effendi mengajak sekolah-sekolah yang ada di wilayahnya untuk dapat membuka kembali kegiatan belajar mengajar (KBM) namun bukan berarti mewajibkan sekolah untuk menormalkan kegiatan belajar secara tatap muka.

Baca Juga: Cegah Penularan Covid-19, Ahli Sarankan Konsumsi Vitamin C

Kepala Dinas Pendidikan Kota Bekasi Inayatullah mengatakan proses pembukaan kegiatan belajar mengajar (KBM) secara tatap muka pada Senin kemarin masih bersifat simulasi.

Pemerintah daerah akan kembali berkoordinasi dengan empat sekolah itu.

"Kemungkinan kegiatan belajar mengajar (KBM) secara tatap muka di sekolah itu akan dilangsungkan dalam waktu dekat. Rencananya mulai tanggal 16 atau sekitar tanggal 20-an bulan ini, semoga bisa terlaksana dengan baik," ujarnya. (Ikbal Tawakal/ Pikiran Rakyat Bekasi)***

Editor: Billy Mulya Putra

Sumber: Pikiran Rakyat Bekasi

Tags

Terkini

Terpopuler