SUDUT CIAMIS - Pejabat imigrasi Sri Lanka mengatakan pada hari Selasa (12/7) bahwa mereka telah mencegah saudara laki-laki Presiden Sri Lanka dan mantan Menteri Keuangan Basil Rajapaksa terbang ke luar negeri, karena kemarahan meningkat terhadap keluarga yang berkuasa atas krisis ekonomi yang melemahkan.

Tidak jelas kemana ia akan pergi, diketahui juga bahwa Basil Rajapaksa memiliki kewarganegaraan Amerika Serikat.

Dia mengundurkan diri sebagai menteri keuangan pada awal April ketika protes jalanan melonjak terhadap kekurangan bahan bakar, makanan dan kebutuhan lainnya, dan mundur dari kursinya di parlemen pada Juni.

Baca Juga: Motivator Julianto Eka Putra Akhirnya Ditahan Atas Kasus Pemerkosaan 15 Siswi SMA SPI

Kakak laki-lakinya Gotabaya Rajapaksa akan mengundurkan diri sebagai presiden pada hari Rabu 13 Juli 2022 untuk memberi jalan bagi pemerintah persatuan, setelah ribuan pengunjuk rasa menyerbu kediaman resminya dan perdana menteri pada hari Sabtu menuntut penggulingan mereka.

Presiden belum terlihat di depan umum sejak Jumat dan keberadaannya pun tidak jelas.

Asosiasi Pejabat Imigrasi dan Emigrasi Sri Lanka mengatakan para anggotanya menolak melayani Basil Rajapaksa di ruang tunggu keberangkatan VIP bandara Kolombo.

Baca Juga: Innalillahi, Ridwan Kamil Ungkap 7 Jemaah Haji Jawa Barat yang Meninggal Dunia Saat Menunaikan Haji

"Mengingat kerusuhan di Sri Lanka, pejabat imigrasi berada di bawah tekanan luar biasa untuk tidak mengizinkan orang-orang tingkat atas meninggalkan negara itu," KAS Kanugala, ketua asosiasi, mengatakan kepada Reuters.

"Kami khawatir dengan keamanan kami. Jadi sampai masalah ini diselesaikan, petugas imigrasi yang bekerja di ruang VIP memutuskan untuk menarik layanan mereka."