SUDUT CIAMIS - Satu-satunya kapal pemecah es Korea memulai misi Arktik ke-13 pada hari Senin, 4 Juli 2022 untuk melakukan penelitian tentang petunjuk tentang perubahan iklim di Kutub Utara, kata sebuah lembaga penelitian kutub setempat.
Araon meninggalkan pelabuhan barat Incheon untuk misi 92 hari untuk mempelajari penyebab kondisi cuaca yang tidak normal di sana dan dampak pemanasan global pada ekosistemnya, kata Institut Penelitian Kutub Korea.
Ini adalah misi Arktik pertama Araon dalam tiga tahun, yang sempat tertunda akibat pandemi virus corona.
Para ilmuwan akan melakukan penelitian di perairan terbuka di sekitar Samudra Arktik, termasuk Laut Bering, Laut Siberia Timur, dan Laut Beaufort, untuk meneliti efek pemanasan global terhadap ekosistem laut dan lingkungan bawah laut.