SUDUT CIAMIS - Tingkat radiasi dalam air laut di dekat wilayah Korea ditemukan tetap berada dalam batas aman, meskipun Jepang baru-baru ini melepaskan air yang terkontaminasi dari pembangkit listrik tenaga nuklir Fukushima yang mengalami gangguan.
Menurut kementerian kelautan Seoul, hasil dari tes darurat yang dilakukan di empat lokasi di perairan teritorial dan laut lepas menunjukkan bahwa tingkat konsentrasi cesium dan tritium berada jauh di bawah standar yang ditetapkan oleh Organisasi Kesehatan Dunia untuk air minum.
Baca Juga: Pembangunan Rusun Aparatur Sipil Negara (ASN) dan Hankam di IKN Nusantara Dimulai oleh Pemerintah
Wakil Menteri Kelautan, Park Sung-hoon, mengungkapkan temuan ini dalam sebuah pengarahan rutin mengenai isu Fukushima. Pemerintah Korea telah giat dalam melakukan tes radiasi darurat di sekitar 30 titik di perairan sejak Jepang mulai membuang air radioaktif dari pembangkit listrik tenaga nuklir tersebut ke laut. Hingga saat ini, semua sampel yang diuji telah memenuhi standar keamanan yang ditetapkan.
Dalam upaya menjaga ketenangan masyarakat, Park menegaskan bahwa tidak ada radiasi yang terdeteksi pada makanan laut domestik maupun produk laut impor. Pemerintah Korea telah memperluas jumlah titik pengujian dari sebelumnya 92 titik menjadi 200 titik sebagai respons terhadap kekhawatiran yang timbul akibat pelepasan kontroversial tersebut. Selain itu, pemerintah berkomitmen untuk terus meningkatkan jumlah titik pengujian menjadi total 243 titik pada tahun depan.
Upaya Korea dalam memantau tingkat radiasi dan keamanan air laut sebagai dampak dari pelepasan air terkontaminasi Fukushima menggarisbawahi komitmen mereka terhadap lingkungan dan keselamatan publik. Meskipun kekhawatiran tetap ada, hasil pengujian menunjukkan langkah-langkah yang diambil hingga saat ini telah berhasil menjaga tingkat radiasi dalam batas yang aman.***