Aliran Kontemporer Filsafat Pendidikan Islam: Progresivisme

27 Juni 2022, 17:52 WIB
Pengertian filsafat menurut para ahli/ /pixabay/morhamedufmg/

SUDUT CIAMIS - Mengingat begitu pentingnya peran pendidikan, maka pendidikan harus dirancang dan dilaksanakan dengan sebaik-baiknya.

Artinya, pendidikan harus dikembangkan menuju kearah yang lebih maju dengan memperhatikan berbagai potensi peserta didik dan sumber daya manusia yang dimiliki. 

Oleh karena itu, pendidikan hendaknya tidak hanya berpusat pada  pendidik/guru, tetapi  dipusatkan pada peserta didik. Peran guru hanya sebatas sebagai pembimbing dan fasilitator terhadap pengembangan potensi peserta didik.

Baca juga: Sang Anak Menderita Cerebral Palsy, Santi Desak Mahkamah Konstitusi Legalisasi Ganja Medis

Filsafat pendidikan ialah hasil pemikiran dan perenungan secara mendalam sampai akar-akarnya mengenai pendidikan (Pidarta, 2001)

Berkaitan dengan persoalan tersebut, terdapat salah satu aliran dalam filsafat pendidikan yang mendukung adanya perubahan dalam pelaksananaan pendidikan. 

Menurut bahasa istilah progresivisme berasal dari kata progresif yang artinya bergerak maju. 

Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia disebutkan bahwa kata progresif diartikan sebagai   kearah kemajuan; berhaluan kearah perbaikan sekarang; dan bertingkat-tingkat naik.

Dengan demikian, secara singkat progresif dapat dimaknai sebagai suatu gerakan perubahan menuju perbaikan.  Sering pula istilah progresivisme dikaitkan dengan kata progres, yaitu kemajuan.

Baca juga: Pemerintah Tunjuk Kepala BNPB Letjen TNI Suharyanto Menjadi Ketua Satgas Penanganan PMK

Artinya progesivisme merupakan salah satu aliran yang menghendaki suatu kemajuan, yang mana kemajuan ini akan membawa sebuah perubahan.   

Pendapat lain menyebutkan bahwa progresivisme sebuah aliran yang mengingikan    kemajuan-kemajuan secara cepat. (Muhmidayeli, 2011)

Awal mula lahirnya aliran progresivisme ialah dilatarbelakangi ketidakpuasan terhadap     pelaksanaan pendidikan yang sangat tradisional, cenderung  otoriter  dan  peserta  didik  hanya dijadikan sebagai objek pembelajaran.

Menurut Gutek (1974:139) Aliran ini berakar dari semangat pembaharuan sosial pada awal abad ke 20 yakni gerakan pembaharuan politik Amerika.

Adapun aliran progresif pendidikan Amerika mengacu  pada  pembaharuan  pendidikan  di Eropa barat.

Menurut  sejarah  munculnya  aliran progresivisme  ini  sangat  dipengaruhi  oleh tokoh-tokoh filsafat pragmatisme sebagaimana telah  disebutkan  di  atas,  seperti Charles  S.  Peirce, William James dan John Dewey, serta aliran eksperimentalisme Francis Bacom.  

Selain itu, adalah John Locke yang merupakan tokoh filsafat kebebasan politik dan J.J.  Rousseu dengan ajarannya tentang kebaikan manusia telah dibawa sejak lahir.

Progresivisme merupakan salah satu aliran dalam filsafat pendidikan modern. Menurut John  S. Brubacher sebagaimana dikutip Jalaludin dan Abdullah Idi (2012:82) aliran   progresivisme bermuara pada aliran filsafat pragmatisme yang diperkenalkan oleh William James (1842-1910) dan John Dewey (1859-1952) yang menitik beratkan pada segi manfaat  bagi hidup   praktis.  

Baca juga: Memiliki Bekas Jerawat Membandel, Berikut Perawatan Bekas Luka Terbaik Menurut Pakar di Amerika

Artinya, kedua aliran ini sama-sama menekankan pada pemaksimalan potensi manusia dalam upaya menghadapi berbagai persoalan kehidupan sehari-hari.

Di samping itu, kesamaan ini didasarkan pada keyakinan pragmatisme bahwa akal manusia sangat aktif  dan ingin selalu meneliti, tidak pasif dan tidak begitu saja menerima pandangan tertentu sebelum dibuktikan kebenarannnya secara empiris. (Sahdullah, 2013)

Dari beberapa penjelasan tersebut dapat dipahami bahwa aliran progresivisme adalah suatu aliran dalam filsafat pendidikan yang menghendaki adanya perubahan secara cepat praktik  pendidikan menuju ke arah yang positif.

Dengan  kata lain, pendidikan harus mampu membawa perubahan pada diri peserta didik menjadi pribadi yang tangguh dan mampu menghadapi berbagai persolan serta  dapat menyesuikan diri dengan  kehidupan sosial di masyarakat.

Oleh karena itu, progresivisme sangat menghendaki adanya pemecahan masalah dalam proses pendidikan.

Baca juga: Kucing Paling Ramah Yang Pernah Ada, Simak Kepribadian Unik Kucing Abyssinian! Cocok Untuk Teman di Rumah

Dalam buku Philosofical Alternatives in Education, Gutek (1974:140) menyebutkan bahwa pendidikan progresif  menekankan  pada  beberapa  hal:

  1. Pendidikan progresif hendaknya memberikan   kebebasan yang mendorong anak untuk berkembang dan tumbuh secara alami melalui kegiatan yang dapat menanamkan inisiatif, kreatifitas dan ekspresi diri anak;
  2. Segala jenis pengajaran hendaknya mengacu pada minat anak, yang dirangsang melalui kontak dengan dunia nyata;
  3. Pengajar progresif berperan sebagai pembimbing anak yang diarahkan sebagai pengendali kegiatan penelitian bukan sekedar melatih ataupun memberikan banyak tugas;
  4. Prestasi peserta didik diukur dari segi mental, fisik, moral dan juga perkembangan sosialnya;
  5. Dalam memenuhi kebutuhan anak dalam fase perkembangan dan pertumbuhannya mutlak diperlukan kerjasama antara guru, sekolah, rumah, dan keluarga anak tersebut;
  6. Sekolah progresif yang sesungguhnya berperan  sebagai  laboratorium yang berisi gagasan  pendidikan  inovatif dan  latihan-latihan.

Dalam  konteks ini, pendidikan harus lebih dipusatkan pada peserta  didik, dibandingkan  berpusat pada pendidik maupun bahan ajar.

Baca juga: Tiba di Bandara Le Bourget Paris, Lisa Blackpink, V BTS dan Park Bo Gum Naiki Jet senilai 4,5 M

Karena peserta didik merupakan subjek belajar yang dituntut untuk  mampu menghadapi berbagai persoalan kehidupan di masa mendatang.

Oleh karena itu, menurut Ahmad Ma’ruf (2012) ada beberapa prinsip pendidikan yang  ditekankan dalam aliran progresivisme, di antaranya:

  • Proses pendidikan berawal dan berakhir pada anak.
  • Subjek didik adalah aktif, bukan pasif.
  • Peran  guru hanya sebagai fasilitator, pembimbing atau pengarah.
  • Sekolah harus kooperatif dan demokratis.
  • Aktifitas  lebih  fokus  pada  pemecahan masalah, buka untuk pengajaraan materi kajian.

PROGRESIVISME DAN PENDIDIKAN DI INDONESIA

Bila dikaitkan dengan pendidikan di Indonesia saat ini, maka progresivisme memiliki  andil  yang cukup besar, terutama dalam pemahaman dan pelaksanaan pendidikan yang  sesungguhnya. 

Dimana pendidikan sudah seharusnya diselenggarakan dengan memperhatikan berbagai   kemampuan yang dimiliki oleh peserta didik, serta berupaya untuk mempersiapkan     peserta didik supaya mampu menghadapi dan menyelesaikan setiap persoalan yang dihadapi di lingkungan sosialnya.

Dalam konteks pendidikan di Indonesia, maka tujuan pendidikan menurut progresivisme ini sangat senada dengan tujuan pendidikan nasional yang ada di Indonesia.

Baca juga: Hanya Mendapat Goody Bag Setelah 27 Tahun Bekerja Sebagai Karyawan Burger King, Netizen Donasi Sampai $100.000

Menurut Undang-Undang No. 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional disebutkan bahwa pendidikan bertujuan untuk berkembangnya potensi peserta didik agar menjadi manusia yang beriman dan bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri, dan menjadi  warga negara yang demokratis serta bertanggungjawab.

Jadi, berdasarkan pengertian ini, maka aliran progresivisme sangat sejalan dengan tujuan pendidikan yang ada di Indonesia.

Referensi:

Muhmidayeli. (2011). Filsafat Pendidikan. Bandung: Refika Aditama.

Pidarta, M. (2001). Landasan Kependidikan. Jakarta: Rineka Cipta.

Sahdullah, U. (2013). Pengantar Filsafat Pendidikan. Bandung: Alfabeta.***

Editor: Annisa Siti Nurhaliza

Tags

Terkini

Terpopuler