Peralihan Basis Suara dan Potensi Dukungan Jokowi untuk Prabowo Subianto pada Pilpres 2024

- 30 Juli 2023, 15:19 WIB
Foto Presiden RI Jokowi (sebelah kiri depan) dan Menhan Prabowo ( Sebelah kanan depan) saat jajal kendaraan taktis tempur Maung buatan PT pindad, yang merupakan karya anak bangsa dalam negeri
Foto Presiden RI Jokowi (sebelah kiri depan) dan Menhan Prabowo ( Sebelah kanan depan) saat jajal kendaraan taktis tempur Maung buatan PT pindad, yang merupakan karya anak bangsa dalam negeri /opiikpiss/

SUDUT CIAMIS - Peralihan basis suara dari PDI Perjuangan menuju Prabowo Subianto sebagai Ketua Umum Partai Gerindra menjadi perbincangan menarik menghadapi Pilpres 2024.

Pengamat politik dari Citra Institute, Efriza, mengungkapkan bahwa Jokowi telah mengerucutkan dukungan politiknya ke arah Prabowo, menyingkirkan pola politik dua kaki.

Efriza mengingatkan PDIP untuk memperhatikan bahwa setelah dua periode kekuasaan petahana, peralihan suara dan dukungan masyarakat menuju Prabowo adalah kemungkinan besar.

"Pola Pilpres setelah dua periode kekuasaan petahana akan menyebabkan peralihan suara dan dukungan masyarakat ke Prabowo," ungkap Efriza kepada Kantor Berita Politik RMOL, Sabtu 29 Juli 2023.

Baca Juga: Prabowo Subianto: Politik Indonesia Berlandaskan Semangat Persaudaraan

Menurut Efriza, perubahan pola pikir pemilih tercermin dari keinginan untuk memilih sosok capres baru seperti Prabowo atau Anies Baswedan.

Efriza juga menjelaskan bahwa pertimbangan tersebut membuat Jokowi berpikir dua kali untuk mendukung Ganjar Pranowo, calon presiden dari PDIP, pada Pilpres 2024.

"Ganjar diyakini sebagai figur yang diperhitungkan, tetapi juga mudah diabaikan oleh masyarakat. Sedangkan Prabowo atau Anies dianggap sebagai figur yang diperhitungkan dan diharapkan," ungkap Efriza.

"Dibuktikan dari kecenderungan kedua figur Prabowo dan Anies yang cenderung naik, sementara Anies fluktuatif, sedangkan Ganjar cenderung menurun, bahkan merosot tajam," tambahnya.

Baca Juga: Menteri Luar Negeri Korea Selatan Diskusikan Peningkatan Kerjasama dengan Presiden Turki

Dengan begitu, Efriza meyakini bahwa kebersamaan Jokowi dengan Prabowo dan Menteri BUMN, Erick Thohir, saat kunjungan ke PT Pindad di Malang, Jawa Timur, Senin lalu 24 Juli 2023, adalah tanda bahwa dukungan rezim mulai mengerucut.

"Artinya, di sini Jokowi memiliki peran besar sebagai King Maker, bahkan aktor di balik sosok calon presiden Prabowo. Keberlanjutan kebijakan Jokowi diyakini akan lebih mudah terlaksana jika bersama Prabowo," tutup Efriza.

Dengan adanya potensi peralihan basis suara dan dukungan dari Presiden Joko Widodo, situasi politik menuju Pilpres 2024 menjadi semakin menarik untuk diikuti.

Antusiasme pemilih terhadap sosok calon presiden baru seperti Prabowo dan Anies Baswedan menimbulkan tantangan baru bagi partai politik untuk meraih dukungan masyarakat.

Semua mata tertuju pada siapa yang akan menjadi kandidat pilihan untuk memimpin Indonesia ke depan.***

 Baca Juga: Samsung dan SK hynix Siap Mengungkap Chip Terbaru pada Flash Memory Summit

Editor: Aan Diana


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah