Network
SUDUT CIAMIS - Viral, sebuah thread di Twitter yang dipublikasikan melalui akun instagram @lawanpatriarki tentang kekerasan seksual yang dilakukan seorang ayah kepada anaknya yang berusia 5 tahun.
Di dalam thread tersebut menceritakan kronologis awal mulanya diketahui perlakuan bejat sang ayah kepada anaknya yang baru berusia 5 tahun.
Hal ini diungkap sang ibu kandung yang berawal mula ketika sang anak selesai buang air besar, sang anak enggan dan nampak kesakitan saat sedang dibersihkan dan saat dicek oleh sang ibu nampak ada luka pada kemaluan korban.
CW // Pedofilia, Rape, Victim Blamming
Twitter, do your magic please!
Kasus k3k3rasan seksual Ayah terhadap anak perempuan yang berusia 5 thn. Pelaku blm ditahan dan masih berkeliaran bebas. Ibu korban mendapat tekanan dari banyak pihak dengan alasan mengumbar aib suami sendiri pic.twitter.com/vAJpyOpzXo— bia || CEK PINNED TWEET (@ibucoast) July 10, 2022
Ibu korban pun langsung menceritakan kepada suaminya (pelaku) karena panik dan berulang kali meminta untuk melakukan pemeriksaan ke rumah sakit namun sang suami (pelaku) selalu menolak bahkan pelaku kemudian menuduh bapak tiri dari ibu pelaku karena menurut pelaku, bapak tiri dari ibu korban suka menonton video vulgar.
Namun kecurigaan terungkap ketika sang anak mengalami pendarahan namun orang yang sempat dituduh pelaku sedang berada jauh berbeda dengan domisilinya.
Singkat cerita, ibu korban memergoki suaminya (pelaku) tengah melakukan beberapa tindakan vulgar kepada sang anak beberapa kali. Hingga akhirnya ibu korban bertanya kepada sang anak, bagian tubuh mana yang ayahnya (pelaku) pegang, anaknya pun menjawab kemaluannya.
Hal ini membulatkan tekadnya untuk melaporkan kepada pihak berwajib setelah sebelumnya ia sudah seringkali akan melaporkan atas kecurigaannya terhadap ayah tirinya namun seringkali ditepis oleh pelaku dengan alasan yang tidak rasional.
Ibu korban sudah melaporkan pelaku kepada kepolisian. Bahkan sudah masuk ke dalam SP2HP. Namun, pelaku masih berkeliaran bebas dan tinggal dengan keluarganya di Makassar.
