Barat Desak Rusia untuk Membuka Blokir Pelabuhan Gandum Pada Pembicaraan G20 Foreign Minister Meeting di Bali

- 9 Juli 2022, 13:46 WIB
Sekutu Barat Ukraina telah mendesak Rusia untuk mengizinkan Kyiv mengirim biji-bijian ke dunia karena perang empat bulan mengancam untuk membawa kelaparan ke negara-negara yang jauh dari medan perang
Sekutu Barat Ukraina telah mendesak Rusia untuk mengizinkan Kyiv mengirim biji-bijian ke dunia karena perang empat bulan mengancam untuk membawa kelaparan ke negara-negara yang jauh dari medan perang /Aljazeera.com

Yang menjadi perhatian utama mereka adalah mendapatkan pengiriman biji-bijian dari Ukraina melalui pelabuhan yang diblokir oleh Rusia di Laut Hitam dan ranjau laut.

Ukraina adalah eksportir terkemuka dan lembaga bantuan telah memperingatkan bahwa banyak negara berkembang menghadapi kekurangan pangan yang parah jika pasokan gagal mencapai mereka.

Baca Juga: Medina Zein Dijemput Paksa Polisi Buntut Laporan Marissya Icha, Kejari: Medina Sehat dan Cakap

Menteri Luar Negeri AS Antony Blinken mendesak Moskow untuk membiarkan gandum Ukraina keluar ke dunia, kata seorang pejabat Barat.

“Dia berbicara langsung dengan Rusia, mengatakan: 'Kepada rekan-rekan Rusia kami: Ukraina bukan negara Anda. Biji-bijiannya bukan biji-bijian Anda. Mengapa Anda memblokir port? Anda harus membiarkan biji-bijian keluar,'” kata pejabat itu.

Sebelumnya, Lavrov telah mencaci-maki Barat, dengan mengatakan bahwa alih-alih berfokus pada bagaimana mengatasi masalah ekonomi global pada pertemuan itu, para menteri telah memulai "kritik hiruk pikuk" terhadap Rusia atas konflik Ukraina.

Baca Juga: Mengenal Kolotik Alat Musik Asal Ciamis

Menteri Luar Negeri Ukraina Dmytro Kuleba, dalam pidato virtual pertemuan tersebut, mengatakan masyarakat internasional seharusnya tidak membiarkan Rusia memeras dunia.

Tuan rumah pertemuan, Menteri Luar Negeri Indonesia Retno Marsudi, mengatakan dampak perang akan paling parah menghantam negara-negara miskin dan membawa kembali gandum dan pupuk Ukraina dan Rusia ke dalam rantai pasokan sangat penting.

“Adalah tanggung jawab kita untuk … menyelesaikan perbedaan kita di meja perundingan, bukan di medan perang,” kata Retno.

Halaman:

Editor: Annisa Siti Nurhaliza

Sumber: Aljazeera.com


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini