Pemerintah Optimis Hadapi Varian Baru Omicron Jika Masyarakat Konsisten Patuhi Protokol Kesehatan

- 4 Juli 2022, 18:08 WIB
Presiden Jokowi pimpin Ratas PPKM, di Istana Merdeka, Jakarta, Senin (04/07/2022). (Foto: Humas Setkab/Rahmat)  Read more: https://setkab.go.id/menkes-indonesia-lebih-siap-hadapi-omicron-ba-4-dan-ba-5/
Presiden Jokowi pimpin Ratas PPKM, di Istana Merdeka, Jakarta, Senin (04/07/2022). (Foto: Humas Setkab/Rahmat) Read more: https://setkab.go.id/menkes-indonesia-lebih-siap-hadapi-omicron-ba-4-dan-ba-5/ /

SUDUT CIAMIS - Indonesia unggul dalam menangani gelombang subvarian Omicron BA.4 dan BA.5 dibandingkan dengan banyak negara di  Eropa, Amerika Serikat dan negara-negara Asia lainnya.

Budi Gunadi Sadikin, Menteri Kesehatan (Menkes), mengatakan hal itu karena disiplin yang lebih baik terkait protokol kesehatan dan vaksinasi.

Baca juga: Petisi Batasi Komisi Food Platform Tembus 9 Ribu Tanda Tangan, Buntut Kenaikan Harga di Grab Food dan Go Food

“Indonesia relatif jauh lebih baik dengan populasi yang sangat banyak menghadapi gelombang BA.4 dan BA.5 ini karena relatif para masyarakat Indonesia itu lebih disiplin dalam menerapkan protokol kesehatan dan juga dalam melaksanakan vaksinasi,” ujar Menkes dalam keterangan pers, Senin (04/07/2022), di Kantor Presiden, Jakarta, usai mengikuti Rapat Terbatas mengenai Evaluasi Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) yang dipimpin oleh Presiden RI Joko Widodo (Jokowi).

Menteri Kesehatan mengatakan bahwa subvarian BA.4 dan BA.5 dominan, mencapai lebih dari 80% varian yang diuji dengan sekuensing genom, tetapi peningkatan kasus di negara tersebut relatif kecil.

Baca juga: Puncak KTT Y20 Indonesia 2022 Akan Digelar di Kota Bandung dan Jakarta, Ini 4 Poin yang Akan Dibahas

Berdasarkan pengamatan gelombang mutasi delta dan omicron, Budi menambahkan ketika dominasi mutasi mencapai hampir 100%, terjadi penurunan kasus.

“Sekarang kita juga melihat walaupun kasusnya naik tapi pelandaian mulai terjadi, baik di Jakarta maupun di Indonesia,” imbuhnya.

Jauh lebih sedikit kasus  dari puncak gelombang sebelumnya yang disebabkan oleh tingginya tingkat antibodi masyarakat, menurut Menteri Kesehatan.

Halaman:

Editor: Annisa Siti Nurhaliza

Sumber: setkab.go.id


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x