Kearifan yang Hilang! Sebelum Agama Samawi, Leluhur Galuh Sudah Mengenal ayat Kauniyah

- 16 November 2023, 03:14 WIB
Gambar ilustrasi agama samawi.
Gambar ilustrasi agama samawi. /Tangkapan layar dari situs paragam.id/

PR CIAMIS - Pojok Bang Sufi Part 1 mengulas tentang "Kearifan yang Hilang". Bang Sufi merupakan seorang penulis hikayat asal Kabupaten Ciamis, Jawa Barat.

Bang Sufi mengungkapkan kekayaan yang telah terkubur ribuan tahun tapi masih bisa dirasakan hingga hari ini adalah kearifan lokal. Jauh sebelum ada agama Samawi yang mengajarkan ayat Tanziliyah, para leluhur Galuh sudah mengenal ayat Kauniyah hasil permenungan panjang.

Permenungan yang dilaksanakan dalam bentuk menekung atau tapa sudah menjadi tradisi paling tua di Tatar Galuh. Tradisi ini diadopsi oleh tradisi kaum Sufi yang berzikir dengan cara jahar dan sukuti, akhirnya Islam diterima dengan damai oleh rakyat Galuh.

Baca Juga: Sejarah Terbentuknya Situ Lengkong Panjalu Ciamis Konon Berasal dari Air Zam Zam

Kearifan lokal adalah seperangkat nilai yang dibangun melalui permenungan yang melampaui benar dan salah. Orang yang arif sudah tidak terjebak dalam situasi yang saling menyalahkan, sebab suara kebenaran sudah ada dalam diri seseorang.

Permenungan dan ajaran agama Samawi memandu agar suara kebenaran berdaulat dalam kehidupan. Kejahatan itu bukan ciptaan Tuhan, tapi itu dampak matinya cahaya kebenaran di jiwa manusia. Kearifan adalah upaya terus menerus merawat agar cahaya kebenaran bisa terus mencerahkan jiwa manusia.

Kearifan hasil permenungan akan abadi ketika dikuatkan energinya oleh ajaran Islam. Di antara ajaran lainnya, Islam menjadi lautan tak bertepi ketika digali sumbernya tidak pernah kering. Yang hilang dari kehidupan manusia hari ini adalah permenungan, kemajuan teknologi menggeser pola pengambilan keputusan.

Baca Juga: Sejarah Nusa Pakel Panjalu Ciamis, Konon Dahulunya Tempat Rekreasi Keluarga Kerajaan

Zaman leluhur dulu setiap mau mengambil kebijakan dan keputusan politik selalu bertapa permenungan dan bermunajat. Mereka tidak menggunakan analisis data dan fakta, tapi menggunakan intuisi suara hati yang dibimbing ilahi. Keselamatan itu nomor satu dan kesuksesan itu hasil dari sebuah keputusan yang intuitif.

Halaman:

Editor: Kayan


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x