Network
SUDUT CIAMIS - Telah terjadi protes di jalan-jalan Berlin, Washington, dan Los Angeles sebagai solidaritas terhadap perempuan Iran yang menghadapi tindakan keras pemerintah.
Protes yang meluas meletus bulan lalu setelah Mahsa Amini yang berusia 22 tahun meninggal dalam tahanan polisi moralitas negara itu.
Di Mal Nasional AS, ribuan wanita dan pria dari segala usia - mengenakan warna hijau, putih dan merah, warna bendera Iran - meneriakkan yel-yel bersama.
Baca Juga: Wah! Jerman Berhentikan Kepala Keamanan Siber Karena Diduga Berhubungan dengan Rusia
"Takutlah. Takutlah. Kita satu dalam hal ini," teriak para demonstran, sebelum berbaris ke Gedung Putih. "Katakan namanya! Mahsa!"
Demonstrasi tersebut, yang dilakukan oleh para organisator akar rumput dari seluruh Amerika Serikat, menarik warga Iran dari seluruh wilayah Washington, DC, dengan beberapa orang melakukan perjalanan dari Toronto, Kanada, untuk bergabung dengan kerumunan.
Baca Juga: Israel Kecewa, Australia Cabut Pengakuan Yerusalem sebagai Ibu Kota Israel!
Di Los Angeles, rumah bagi populasi terbesar orang Iran di luar Iran, kerumunan pengunjuk rasa membentuk prosesi yang bergerak lambat di sepanjang blok jalan pusat kota yang ditutup.
Mereka meneriakkan tuntutan jatuhnya pemerintah Iran dan melambaikan ratusan bendera Iran yang mengubah cakrawala menjadi gelombang bergelombang berwarna merah, putih dan hijau. "Kami ingin kebebasan," teriak mereka.
