Malaysia dan Filipina Memanas. Apa yang Menjadi Latar Belakang Perselisihan Keduanya? Simak Penjelasannya!

- 28 Juli 2022, 21:24 WIB
Sabah adalah rumah bagi beberapa situs scuba diving terbaik di dunia.  Menlu Filipina (kanan) klaim sabah Bukan bagian dari Malaysia
Sabah adalah rumah bagi beberapa situs scuba diving terbaik di dunia. Menlu Filipina (kanan) klaim sabah Bukan bagian dari Malaysia /Foto: Shutterstock/

Bagaimana perselisihan tersebut berdampak pada hubungan antara Malaysia dan Filipina?

Klaim atas negara telah menjadi titik pertikaian antara tetangga Asia Tenggara selama lebih dari 60 tahun, dan analis mengatakan masalah ini sering diangkat oleh politisi Filipina untuk menggalang dukungan rakyat.

Pada tahun 2013, sekitar 200 militan dari Tawi-Tawi di Filipina selatan tiba di Lahad Datu, Sabah tenggara, untuk mempertaruhkan klaim historis atas wilayah tersebut atas dasar keturunan dari kesultanan Sulu.

Baca Juga: Cuplikan Lirik Lagu 'Munafik' Ziva Magnolya yang Rilis Malam ini, Tagar 'ZivaMunafik Trending di Twitter!

Kelompok ini dipimpin oleh Jamalul Kiram III, yang memproklamirkan diri sebagai "Sultan Sulu dan Kalimantan Utara ke-35", yang menurut para komentator adalah upaya ke Manila untuk mengakui klaim Kesultanan atas Sabah.

Bentrokan berikutnya antara militan dan pasukan keamanan Malaysia, yang mengakibatkan kematian 60 orang, mendorong Malaysia untuk meningkatkan langkah-langkah keamanannya di wilayah tersebut.

Jay Batongbacal, profesor hukum di Universitas Filipina, mengatakan kekhawatiran Malaysia atas kemungkinan bahwa orang Filipina di wilayah tersebut akan bersimpati dengan klaim kesultanan Sulu telah menyebabkan mereka menghadapi diskriminasi dan disalahkan atas kegiatan kriminal dan teroris di Sabah.

Menurut sebuah laporan tentang keamanan di kawasan oleh LSM Amerika One Earth Future, Sabah adalah rumah bagi 35 persen dari 3,3 juta non-warga Malaysia, termasuk diaspora Filipina yang substansial.

Setelah serangan Lahad Datu tahun 2013 dan sebagai tanggapan atas meningkatnya kegiatan penculikan untuk tebusan di daerah tersebut, Malaysia telah meningkatkan investasinya di Komando Keamanan Sabah Timur (ESSCOM).

Ini telah membantu pertumbuhan ekonomi di wilayah tersebut, dengan pariwisata berkontribusi lebih dari 10 persen terhadap perekonomian negara bagian, menurut sebuah laporan oleh LSM Stable Seas.

Halaman:

Editor: Aan Diana

Sumber: scmp


Tags

Artikel Pilihan

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x