Kasus COVID 19 di Korea Selatan Kembali Melonjak, Ini Dugaan Penyebabnya

- 3 Juli 2022, 22:55 WIB
COVID-19 di Korea Selatan kembali melonjak
COVID-19 di Korea Selatan kembali melonjak /Ilustrasi/Pexels/Ann Svets

SUDUT CIAMIS - Dilansir dari laman The Korea Herald Kasus COVID-19 Korea kembali melonjak, hal ini juga meningkatkan kekhawatiran atas lonjakan musim panas.

Kasus baru COVID-19 Korea Selatan mencapai 10.000 kasus selama dua hari berturut-turut, menyoroti risiko lonjakan di negara itu selama musim panas telah diungkapkan oleh beberapa ahli.

Baca juga: Korea Utara Kecam AS, Jepang dan Korea Selatan yang Perkuat Hubungan Kerjasama Keamanan Trilateral

Menurut Badan Pengendalian dan Pencegahan Penyakit Korea, selama 24 jam pada Sabtu, negara itu menambahkan 10.059 kasus COVID-19, sehingga total beban kasus menjadi 18.389.611 .

Negara ini menambah delapan kasus kematian karena COVID-19 dan meningkatkan jumlah kematian menjadi 24.570.

Tingkat kematian sekarang mencapai 0,13 persen.

Baca juga: Tips Skripsi Buat Kamu: Daftar Situs Web Jurnal Berbahasa Indonesia

Jumlah pasien kritis tetap 53 orang, sama dengan hari sebelumnya.

Infeksi harian biasanya cenderung meningkat pada hari kerja dan menurun selama akhir pekan ketika lebih sedikit orang yang dites.

Tetapi untuk minggu terakhir ini, jumlah infeksi harian tidak menunjukkan tren yang biasa dan malah meningkat, meningkatkan kemungkinan peningkatan lebih lanjut minggu ini.

Pada hari Jumat, infeksi harian negara itu mencapai 10.715, naik 3.925 dari 6.790 seminggu yang lalu. Angka harian pada hari Sabtu juga naik 3.813 dari 6.246 seminggu sebelumnya.

Baca juga: J Hope BTS Tulis Surat Untuk Fans Usai Rilis Single Solo nya 'More'

Dari Senin hingga Kamis pekan lalu, kasus harian COVID-19 di negara itu meningkat dari minggu ke minggu.

Pada hari Senin, jumlah infeksi COVID-19 naik 586 dari minggu sebelumnya, yang diikuti oleh peningkatan minggu 1.471 pada hari Selasa.

Pada hari Rabu dan Kamis, negara itu mengalami peningkatan dalam seminggu lebih dari 2.000.

Baca juga: Konsep Pendidikan di Negara Maju Jepang, Ternyata Sistem Sekolahnya Sama Loh Kaya di Indonesia

Pemerintah menjelaskan bahwa berkurangnya kekebalan vaksin dan meningkatnya interaksi sosial mengikuti aturan jarak sosial yang dilonggarkan memicu jumlah kasus harian COVID-19 baru-baru ini.

Menurut Pemerintah Korea Selatan, peningkatan jumlah infeksi COVID-19 dari kedatangan internasional ke Korea Selatan juga turut menjadi penyebabnya. Angka pada hari Sabtu meningkat menjadi 173 dari hari sebelumnya 146.

Park Hyang, seorang pejabat tinggi di KDCA, mengatakan Korea Selatan kemungkinan akan mengalami lonjakan serupa dalam kasus COVID-19 seperti yang sedang dialami AS dan Inggris saat ini. melalui, dipukul terutama oleh subvarian omicron termasuk BA.4 dan BA.5.

Baca juga: Dosen FKG Universitas Moestopo Angkat Bicara, Mayang Belum Diterima dan Baru Akan Tes Gelombang Nanti

Park juga mengutip para ahli lokal yang mengantisipasi ukuran lonjakan musim panas ini bisa mencapai 150.000 hingga 200.000 kasus harian.

Menurut Park, negara itu sedang mempersiapkan langkah-langkah antivirus, termasuk tempat tidur rumah sakit, dan akan mampu menangani 150.000 pasien COVID-19 setiap hari.

Para ahli saat ini melihat BA.4 dan BA.5 kemungkinan akan menjadi dominan di Korea Selatan pada bulan Juli dan Agustus.

Baca juga: Masih Banyak Masyarakat Belum Vaksin Booster, Satgas COVID-19: Akan Jadi Syarat Masuk Fasilitas Publik

Mereka merekomendasikan agar pemerintah memperkenalkan suntikan booster yang mencakup komponen yang disesuaikan untuk memerangi dua subvarian baru.

Sementara itu, otoritas kesehatan negara itu mengatakan pasien pertama Korea yang terinfeksi monkeypox telah pulih. Pemerintah menambahkan bahwa belum ada kasus yang dikonfirmasi di antara 49 penumpang yang berada dalam penerbangan yang sama dengan pasien.***

Editor: Annisa Siti Nurhaliza

Sumber: The Korea Herald


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini