Ritual Nyangku diawali dengan berziarah ke makam raja di Situ Lengkong, Panjalu. Kemudian dilanjutkan dengan pencucian benda pusaka peninggalan raja. Kemudian seluruh benda pusaka yang didominasi perkakas dan senjata perang tempo dulu, dikeluarkan dan 'dimandikan' dari museum bumi alit dan situ Panjalu yang jaraknya berdekatan.
Belakangan air bekas pencucian kerap menjadi incaran peziarah atau pengunjung yang sengaja ingin mendapatkan keberkahan hidup. Mereka rela berdesakan hanya demi mendapatkan air sisa basuhan tersebut. Sebuah kegiatan yang mesti dibarengi keyakinan kepada Alloh, jika tidak ingin menjadi perbuatan sirik.
Selain menghormati leluhur, kegiatan dalam Nyangku dan ritual maulid nabi Muhammad SAW tersebut, juga bertujuan menyebarkan agama Islam, sekaligus sarana silaturahmi antar warga.***