Network
SUDUT CIAMIS - Eropa pada hari Rabu (7/9) meluncurkan satelit pertama dari keluarga satelit senilai €4 miliar (US$4 miliar) yang dirancang untuk memberikan peringatan dini cuaca ekstrem yang telah menyebabkan malapetaka di seluruh dunia tahun ini.
Hasil pengembangan selama 12 tahun untuk Badan Antariksa Eropa dan EUMETSAT yang beranggotakan 30 negara, satelit MTG-I1 akan diluncurkan pada akhir tahun ini dengan roket Ariane 5 dan menempatkan mata yang lebih tajam di angkasa di atas Eropa dan Afrika.
Baca Juga: Lewandowski Mengantongi Hattrick dalam Laga Barcelona di Liga Champions!
Wahana antariksa seberat 3,8 ton ini akan memancarkan kembali gambar mulai tahun depan dan akan bergabung di orbit geostasioner oleh tiga satelit pencitraan MTG-I lainnya dan dua satelit "sounding" MTG-S yang mampu mengiris atmosfer, seperti pemindai medis, pada tahun 2030.
Harapannya adalah bahwa para peramal cuaca akan mendapatkan waktu yang berharga dalam memprediksi badai dan banjir jangka pendek yang dapat menelan korban jiwa.
Dan memindai atmosfer akan memberikan gambaran yang lebih baik tentang kondisi saat ini untuk dimasukkan ke dalam model komputerisasi mereka.
Baca Juga: Investasi Bahan Bakar Fosil di Afrika Mengerdilkan Pendanaan Udara Bersih
"Ada tantangan nyata saat ini ... untuk dapat menghitung keadaan (cuaca) awal," kata Herve Roquet, wakil direktur penelitian di Meteo France.
Inisiatif ini menyoroti perlombaan untuk mengatasi gangguan cuaca yang diperburuk oleh pemanasan global dan yang diperkirakan telah menelan biaya US$100 miliar di seluruh dunia pada tahun 2021 saja.
