SUDUT CIAMIS - KF-21 berhasil melakukan uji terbang kedua. Meskipun pertemuan puncak pekan lalu antara Korea dan Indonesia, kekhawatiran atas kemungkinan gagal bayar Jakarta pada program jet tempur gabungan KF-X masih tetap ada.
Hal itu dilihat setelah pertemuan gagal menghasilkan kesepakatan yang jelas. memotong solusi untuk masalah pembayaran terlambat negara Asia Tenggara.
KF-X, yang bertujuan untuk memproduksi jet tempur multiperan canggih, dimulai pada tahun 2001 dan kedua negara menandatangani kesepakatan pada tahun 2010 untuk bekerja sama dalam proyek tersebut.
Baca Juga: Penembakan Brigadir J Oleh Tersangka Bharada E Bukan Merupakan Pembelaan Diri
Indonesia setuju untuk membiayai 1,6 triliun won, sebesar 20 persen dari total biaya pengembangan 8,8 triliun won ($6,71 miliar), sebagai imbalan atas sejumlah pesawat yang akan diproduksi di sana untuk Angkatan Udara Indonesia serta transfer teknologi.
Tetapi Indonesia telah gagal dalam kesepakatan itu sejak 2017, gagal membayar 800 miliar won yang dijanjikan sejauh ini.
Menjelang KTT, Kamis, ada harapan di kalangan industri pertahanan lokal bahwa kunjungan Presiden Indonesia Joko Widodo, yang juga dikenal dengan panggilan Jokowi, ke Seoul dapat menjadi momentum untuk menemukan terobosan dalam penyelesaian tunggakan pembayaran.