SUDUT CIAMIS - Presiden Joko Widodo memerintahkan penyelidikan atas tragedi Kanjuruhan yang tewaskan 174 orang, peninjauan keamanan ke semua pertandingan sepak bola dan mengarahkan asosiasi sepak bola negara tersebut untuk menangguhkan semua pertandingan sampai "perbaikan keamanan" selesai.
"Saya sangat menyesalkan tragedi ini dan saya berharap tragedi sepak bola ini akan menjadi yang terakhir di negara kita," kata Jokowi.
Kekerasan penggemar adalah masalah abadi di Indonesia, dengan persaingan yang kuat antar klub terkadang menyebabkan kekerasan di antara para pendukung.
Arema FC dan Persebaya Surabaya adalah rival lama dan penggemar yang terakhir tidak diizinkan membeli tiket untuk pertandingan hari Sabtu karena kekhawatiran akan kekerasan.
Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum, dan Keamanan Indonesia, Mahfud MD, mengatakan penyelenggara telah mengabaikan rekomendasi pihak berwenang untuk mengadakan pertandingan pada sore hari, bukan malam hari.
Dia juga mengatakan pemerintah telah merekomendasikan hanya 38.000 tiket yang dicetak, tetapi malah ada kerumunan terjual habis 42.000.
"Pemerintah telah melakukan perbaikan pelaksanaan pertandingan sepak bola dan akan terus melakukan perbaikan. Namun olahraga yang menjadi favorit masyarakat luas ini kerap memancing suporter untuk meluapkan emosi secara tiba-tiba," katanya dalam sebuah postingan Instagram.