Prof Zubairi Tanggapi Legalisasi Isu Ganja Untuk Medis: Ganja Bisa Jadi Alternatif Tapi Bukan yang Terbaik

- 30 Juni 2022, 10:32 WIB
Profesor Zubairi Djoerban
Profesor Zubairi Djoerban /Instagram @profesorzubairi

Ia mengatakan bahwa ganja untuk medis ini memang legal di beberapa negara, namun ganja hanya pilihan atau alternatif, namun bukan yang terbaik.

Ia juga mengatakan bahwa belum ada penyakit yang obat primernya adalah ganja.

"Apakah ada temuan kalau obat ganja lebih baik? Belum ada bukti obat ganja lebih baik, termasuk untuk nyeri kanker dan epilepsi. Namun ganja medis bisa menjadi pilihan atau alternatif, tapi bukan yang terbaik. Sebab, belum ada juga penyakit yang obat primernya adalah ganja," tulis prof Zubair.

Berkenaan dengan kasus anak yang mengidap Cerebral Palsy ini pun, ia menambahkan bahwa penggunaan ganja untuk medis yang memiliki kandungan tetrahydrocannabinol (THC) serta cannabidiol murni (CBD) ini memiliki manfaat yang masih rendah.

 

Baca juga: 'Glowing' dengan Menggunakan 'Skincare' Herbal Ala dr. Zaidul Akbar, Simak Ulasan Bahan-bahannya!

Sehingga ia pun menyarankan kepada para ahli untuk melakukan pembahasan khusus untuk menolong Ibu Santi.

"Studi penggunaan THC dan CBD pada cerebral palsy memang ada. Namun tingkat manfaatnya masih rendah. Sebab itu, saya usulkan, ada bahasan khusus untuk menolong buah hati dari Ibu Santi Warastuti oleh para ahli terkait," usulnya.

Di akhir cuitannya ia menuliskan, "Yang terang, setiap obat itu memiliki potensi efek samping, beberapa serius, termasuk ganja medis—yang harus diminimalkan. Ketepatan dosis ini krusial untuk menjaga kondisi pasien—sehingga mendapatkan efek obat yang dituju. Terima kasih."

Baca juga: Presiden Indonesia Joko Widodo Sampai di Ukraina, Disambut Presiden Ukraina Volodymyr Zelenskyy

Halaman:

Editor: Annisa Siti Nurhaliza

Sumber: Twitter @profzubairi


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x