Network
SUDUT CIAMIS - Villa Lugano, kumpulan kompleks perumahan sosial besar di ibu kota Argentina, didirikan pada tahun 1900-an oleh seorang pria Swiss yang bermimpi membangun lingkungan yang akan dibandingkan dengan rumahnya di Lugano, Swiss.
Saat ini, perumahan ini telah menjadi simbol kelas pekerja di negara ini - dan di sinilah saya baru-baru ini bertemu dengan Stella Maris Acosta dan Walmiran Aramburu, dua pensiunan yang hidup dengan cicilan bulanan minimum masing-masing sekitar $170.
Di negara di mana tingkat inflasi bulanan mencapai sekitar 7 persen, pendapatan mereka tidak cukup untuk bertahan hidup.
Baca Juga: Link Streaming Manchester United Lawan Sheriff Tiraspol Liga Eropa, Lengkap dengan Prediksi!
Stella Maris dan Walmiran tinggal di sebuah apartemen sederhana dan mereka berjuang untuk membayar tagihan.
"Satu-satunya impian saya adalah memiliki rumah dan sekarang lihatlah kami," kata Stella Maris kepada saya. "Saya masih membayar cicilan rumah, layanan utilitas, ditambah semua obat-obatan yang kami butuhkan - kami tidak bisa membeli makanan yang cukup."
Dia kemudian berdiri dan pergi ke lemari es, dengan bangga memamerkan beberapa sayuran yang dia katakan dia ambil dari sampah, diteteskan ke dalam cuka dan dibersihkan sebelum dimakan. "Orang-orang membuang makanan, tetapi makanan itu bisa diawetkan dan digunakan," kata Stella Maris. "Saya bisa mengubah tomat ini menjadi saus, memanggangnya, dan hal-hal lain."
Argentina adalah pusat pertanian yang menghasilkan makanan untuk 400 juta orang - namun di tengah melonjaknya inflasi dan perjuangan sehari-hari orang-orang seperti Stella Maris dan Walmiran, banyak orang di sini mengatakan bahwa kelas penguasa negara telah mengecewakan mereka berulang kali.
