Perang Ukraina: Rusia Menembaki Kota-kota di Dekat Pembangkit Listrik Tenaga Nuklir. Simak Ulasannya!

- 28 Agustus 2022, 21:35 WIB
Pemandangan kawah dari serangan roket Rusia malam hari, dekat dengan bangunan yang rusak di pusat kota Kharkiv, Ukraina, Sabtu, 27 Agustus 2022
Pemandangan kawah dari serangan roket Rusia malam hari, dekat dengan bangunan yang rusak di pusat kota Kharkiv, Ukraina, Sabtu, 27 Agustus 2022 /euronews/

SUDUT CIAMIS - Pasukan Rusia menembakkan rudal dan artileri ke daerah-daerah yang dikuasai Ukraina di seberang sungai dari pembangkit listrik tenaga nuklir terbesar di Eropa.

Piihak berwenang menyebutkan Sabtu 27 Agustus 2022 karena kekhawatiran terus berlanjut tentang keselamatan di pembangkit listrik yang dikendalikan Rusia setelah dihentikan sementara.

Rudal grad dan peluru artileri menghantam kota Nikopol dan Marhanets, masing-masing sekitar 10 kilometer dan melintasi Sungai Dnieper dari pembangkit listrik tenaga nuklir Zaporizhzhia, kata Valentyn Reznichenko, gubernur wilayah Dnipropetrovsk Ukraina.

Pasukan Rusia menduduki kompleks pembangkit nuklir di awal perang di Ukraina, dan para pekerja Ukraina tetap menjalankannya. Masing-masing pihak telah berulang kali menuduh pihak lain menembaki kompleks itu, menimbulkan kekhawatiran bahwa pertempuran itu dapat memicu bencana.

Baca Juga: Awal Mula Krisis Kemanusiaan Etnis Rohingya di Myanmar: Minim Data Sensus Penduduk Penyebabnya?

Pihak berwenang mulai mendistribusikan tablet yodium pada hari Jumat kepada penduduk yang tinggal di dekat pabrik jika terjadi kebocoran radiasi.

Langkah itu dilakukan sehari setelah pabrik itu untuk sementara dimatikan karena apa yang dikatakan para pejabat adalah kerusakan akibat kebakaran pada saluran transmisi.

Gambar satelit terbaru dari Planet Labs menunjukkan api membakar di sekitar kompleks selama beberapa hari terakhir.

Badan energi atom PBB telah mencoba mengirim tim untuk memeriksa dan membantu mengamankan pabrik. Para pejabat mengatakan persiapan untuk kunjungan itu sedang berlangsung, tetapi masih belum jelas kapan itu akan terjadi.

Halaman:

Editor: Aan Diana

Sumber: EuroNews


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah