Ibu Kota Libya Tetap Tegang Sehari Setelah Bentrokan Menewaskan Lebih dari 30 Orang. Simak Penjelasannya!

- 28 Agustus 2022, 21:08 WIB
Sisa-sisa mobil yang terbakar saat bentrokan berdiri di sebuah jalan di ibu kota Libya, Tripoli, Minggu, 28 Agustus 2022.
Sisa-sisa mobil yang terbakar saat bentrokan berdiri di sebuah jalan di ibu kota Libya, Tripoli, Minggu, 28 Agustus 2022. /euronews/

 

SUDUT CIAMIS - Milisi berpatroli di jalan-jalan yang hampir sepi di ibu kota Libya pada Minggu 28 Agustus 2022, sehari setelah bentrokan menewaskan lebih dari 30 orang dan mengakhiri ketenangan relatif selama berbulan-bulan di Tripoli.

Pertempuran pecah Sabtu pagi dan mengadu milisi yang setia kepada pemerintah yang berbasis di Tripoli melawan kelompok-kelompok bersenjata lain yang bersekutu dengan pemerintahan saingan yang telah berbulan-bulan berusaha untuk duduk di ibu kota.

Warga khawatir pertempuran itu bisa meledak menjadi perang yang lebih luas dan kembali ke puncak konflik Libya yang sudah berlangsung lama.

Libya telah jatuh ke dalam kekacauan sejak pemberontakan yang didukung NATO menggulingkan dan membunuh diktator lama Moammar Gadhafi pada tahun 2011.

Baca Juga: Link Streaming Arema Vs Persija: Big Match dan Asa Kalahkan Saudara dalam Pertandingan dan Klasemen Liga 1

Daerah kaya minyak itu selama bertahun-tahun telah terpecah antara pemerintahan yang bersaing, masing-masing didukung oleh milisi jahat dan pemerintah asing.

Kebuntuan saat ini tumbuh dari kegagalan untuk mengadakan pemilihan pada bulan Desember dan penolakan Perdana Menteri Abdul Hamid Dbeibah untuk mundur.

Sebagai tanggapan, parlemen yang berbasis di timur negara itu menunjuk perdana menteri saingannya, Fathy Bashagha, yang selama berbulan-bulan berusaha untuk menempatkan pemerintahannya di Tripoli.

Halaman:

Editor: Aan Diana

Sumber: EuroNews


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah