SUDUT CIAMIS - Kepala Badan Antariksa Eropa (ESA) telah memperingatkan kerusakan ekonomi dari gelombang panas dan kekeringan bisa mengerdilkan krisis energi Eropa saat ia menyerukan tindakan segera untuk mengatasi perubahan iklim.
Direktur Jenderal Josef Aschbacher mengatakan kepada Reuters gelombang panas berturut-turut bersama dengan kebakaran hutan, menyusutnya sungai dan meningkatnya suhu tanah yang diukur dari luar angkasa tidak diragukan lagi tentang dampak pada pertanian dan industri lain dari perubahan iklim.
"Hari ini, kami sangat prihatin dengan krisis energi, dan memang demikian. Tetapi krisis ini sangat kecil dibandingkan dengan dampak perubahan iklim, yang jauh lebih besar dan harus ditangani dengan sangat cepat," katanya.
Dia berbicara dalam sebuah wawancara ketika gelombang panas dan banjir menimbulkan kekhawatiran atas cuaca ekstrem di seluruh dunia.
Lebih dari 57.200 hektar telah ditelan oleh kebakaran hutan di Prancis tahun ini, hampir enam kali rata-rata setahun penuh.
Di Spanyol, musim kemarau yang berkepanjangan menjadikan Juli sebagai bulan terpanas setidaknya sejak tahun 1961.
Great Salt Lake di Utah dan Sungai Po di Italia berada pada level terendah yang tercatat. Loire Prancis sekarang ada dalam daftar pantauan.
Pada hari Selasa (9 Agustus), Inggris mengeluarkan peringatan baru "Panas Ekstrem" berwarna kuning.