SUDUT CIAMIS - Rakyat Senegal memberikan suara dalam pemilihan parlemen, harapan oposisi negara itu akan memaksa koalisi dengan Presiden Macky Sall dan mengekang ambisi apa pun yang mungkin dia pegang untuk masa jabatan ketiga dalam pemilihan presiden 2024.

Tempat pemungutan suara dibuka pada pukul 08:00 GMT dan akan ditutup pada pukul 18:00 GMT pada hari Minggu.

Sekitar tujuh juta pemilih berhak memilih 165 deputi di Majelis Nasional di tengah suasana politik yang tegang di negara Afrika Barat itu.

Baca Juga: Tahun Baru Islam, Berapa Usia Kalian Menurut Kalendar Hijriah? Cek Disini!

Kekerasan pecah tahun lalu setelah lawan utama Sall, Ousmane Sonko, ditangkap atas tuduhan pemerkosaan, dan lebih dari selusin orang tewas.

Sonko, yang berada di urutan ketiga dalam pemilihan 2019, membantah tuduhan itu dan para pendukungnya telah vokal tentang penentangan mereka terhadap presiden.

Tahun ini, dia dan salah satu lawan utama Sall didiskualifikasi sebagai kandidat, yang memicu kemarahan dan protes yang lebih luas di mana tiga orang tewas pada Juni.

Baca Juga: Banjir dan Tanah Longsor Mematikan di 24 Provinsi Iran, Memakan Puluhan Korban!

Senegal, dengan populasi 17 juta, dikenal karena stabilitasnya di kawasan yang telah mengalami kudeta di tiga negara sejak 2020 dan di mana para pemimpinnya telah mengubah undang-undang agar tetap berkuasa untuk masa jabatan ketiga. Pemilihan hari Minggu akan memberikan indikasi yang lebih jelas tentang apa yang bisa terjadi pada tahun 2024.

Meskipun pencalonan Sonko ditolak oleh Dewan Konstitusi, ia telah mengorganisir pendukung oposisi di seluruh Senegal.