Presiden Ad Interim Sri Lanka Lakukan Negosiasi dengan IMF Setelah Nyatakan Keadaan Darurat Sri Lanka

- 18 Juli 2022, 19:13 WIB
Seorang demonstran beristirahat di Sekretariat Presiden setelah Ketua Parlemen Mahinda Yapa Abeywardena secara resmi mengumumkan pengunduran diri presiden Gotabaya Rajapakse yang melarikan diri ke Singapura setelah kehancuran ekonomi Sri Lanka dan protes massal, di tengah krisis ekonomi negara itu.
Seorang demonstran beristirahat di Sekretariat Presiden setelah Ketua Parlemen Mahinda Yapa Abeywardena secara resmi mengumumkan pengunduran diri presiden Gotabaya Rajapakse yang melarikan diri ke Singapura setelah kehancuran ekonomi Sri Lanka dan protes massal, di tengah krisis ekonomi negara itu. /Channel News Asia

SUDUT CIAMIS - Presiden Ad Interim Sri Lanka Ranil Wickremesinghe mengatakan pada hari Senin (18 Juli) bahwa negara itu hampir menyelesaikan negosiasi dengan Dana Moneter Internasional (IMF), sehari setelah dia menyatakan keadaan darurat di negara pulau itu.

"Pejabat presiden lebih lanjut menjelaskan bahwa negosiasi dengan Dana Moneter Internasional (IMF) hampir berakhir, dan diskusi untuk bantuan dengan negara-negara asing juga mengalami kemajuan," kata kantor Wickremesinghe dalam sebuah pernyataan.

Baca Juga: Malaysia Langgar Kesepakatan, Jokowi Ancam Pemberhentian Pengiriman TKI

Pernyataan itu muncul setelah Wickremesinghe mengeluarkan perintah pada Minggu malam untuk keadaan darurat di negara yang dilanda krisis itu, dalam upaya untuk mengatasi kerusuhan menjelang pemungutan suara di parlemen akhir pekan ini untuk memilih presiden baru.

Para pemimpin Sri Lanka yang terkepung telah memberlakukan keadaan darurat beberapa kali sejak April, ketika protes publik berlangsung terhadap penanganan pemerintah terhadap krisis ekonomi yang semakin dalam dan kekurangan barang-barang penting yang terus-menerus.

Baca Juga: Klarifikasi Celine Evangelista Setelah Tolak Lamaran Marshel Widianto yang Disiarkan di Televisi

"Ini bijaksana, jadi untuk melakukan, untuk kepentingan keamanan publik, perlindungan ketertiban umum dan pemeliharaan pasokan dan layanan yang penting bagi kehidupan masyarakat," tulis pemberitahuan itu.

Wickremesinghe telah mengumumkan keadaan darurat pekan lalu, setelah presiden Gotabaya Rajapaksa melarikan diri dari negara itu dari pemberontakan rakyat melawan pemerintahnya, tetapi belum diberitahu atau disahkan secara resmi.

Baca Juga: Kerusakan Iklim Nasional, Peneliti Ungkap Dasar Ilmiah Untuk Hitung Banyak Emisi Karbon!

Halaman:

Editor: Annisa Siti Nurhaliza

Sumber: Channel News Asia


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x