Rusia Tanggapi Pembatasan Harga Minyak Rusia oleh G7, Kemenlu Rusia: Ini Anti Pasar dan Beresiko

- 14 Juli 2022, 22:04 WIB
Juru bicara Kementerian Luar Negeri Rusia Maria Zakharova berbicara selama sesi Forum Ekonomi Internasional St. Petersburg (SPIEF) di Saint Petersburg, Rusia pada 16 Juni 2022.
Juru bicara Kementerian Luar Negeri Rusia Maria Zakharova berbicara selama sesi Forum Ekonomi Internasional St. Petersburg (SPIEF) di Saint Petersburg, Rusia pada 16 Juni 2022. / (Foto: REUTERS/Maxim Shemetov)

SUDUT CIAMIS - Juru bicara Kementerian Luar Negeri Rusia Maria Zakharova mengatakan pada hari Kamis (14 Juli) bahwa upaya Kelompok G7 untuk membatasi harga minyak sebenarnya dapat menyebabkan harga minyak malah naik.

"Rencana itu anti-pasar dan berisiko," katanya dalam pengarahan mingguan.

Skema pembatasan pertama kali diperdebatkan bulan lalu oleh Menteri Keuangan AS Janet Yellen sebagai bagian dari kampanye untuk meningkatkan tekanan pada Moskow untuk mengakhiri apa yang disebut Kremlin sebagai "operasi militer khusus" di Ukraina.

Baca Juga: Ramalan Zodiak Libra Hari Ini 14 Juli 2022: Peningkatan Tekanan Pada Pekerjaan, Bersiaplah!

Bentuk kesepakatan akhir dan tingkat harga belum diumumkan.

Amerika Serikat dan Uni Eropa telah mengumumkan pembatasan pembelian minyak Rusia sebagai cara untuk menghukum Moskow.

Minyak Rusia telah dijual dengan diskon besar-besaran ke kelas global di tengah kesulitan dengan pembiayaan dan logistik.

Harga campuran Ural Rusia berada di sekitar US$75 per barel, dibandingkan dengan patokan berjangka Brent berjangka di bawah US$100.

Baca Juga: Gratis! Pendaftaran Penerimaan Calon Prajurit Tentara Nasional Indonesia Angkatan Darat (TNI AD) Resmi di Buka

Rusia awalnya telah menyusun anggaran 2022 dengan menggunakan harga rata-rata Ural sebesar US$62,2 per barel.

Halaman:

Editor: Annisa Siti Nurhaliza

Sumber: Channel News Asia


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah