Pemimpin partai oposisi utama Samagi Jana Balawegaya, Sajith Premadasa, yang kalah dalam pemilihan presiden 2019 dari Rajapaksa, mengatakan dia akan mencalonkan diri untuk posisi itu.
Premadasa adalah putra mantan presiden Ranasinghe Premadasa, yang dibunuh dalam pemboman bunuh diri pemberontak Tamil pada Mei 1993.
Sebelumnya, pada 9 April, partai oposisi utama Sri Lanka Samagi Jana Balwegya mengumumkan bahwa mereka akan mengajukan mosi tidak percaya terhadap Presiden Gotabaya Rajapaksha jika gagal memberikan bantuan segera kepada orang-orang di negara kepulauan yang berdampak buruk terhadap krisis ekonomi.
Baca Juga: Tiga Judul yang Menampilkan BTS Akan Tiba di Disney Plus
Pemimpin oposisi Sajith Premadasa sebelumnya mengatakan bahwa Sri Lanka harus menghapuskan Kepresidenan Eksekutif yang sangat kuat dan memperkuat Parlemen tanpa membuka jalan menuju kediktatoran perdana menteri yang serupa sambil memastikan pemeriksaan dan keseimbangan yang memadai.
"Selama hampir 20 tahun setiap pemimpin berjanji untuk menghapuskan Kepresidenan Eksekutif tetapi hanya memperkuatnya," kata Premadasa dalam pidatonya yang keras di parlemen pada hari Selasa mengingatkan anggota parlemen tentang perlunya memperkenalkan sistem pemilihan baru.
Sri Lanka gagal membayar utang luar negerinya sebesar US$51 miliar pada April dan sedang dalam pembicaraan dengan IMF untuk kemungkinan bailout.