Kronologi Krisis Sri Lanka: Dari Inflasi yang Melonjak Hingga Pengunduran Diri Presiden dan Para Menteri!

- 10 Juli 2022, 10:37 WIB
Krisis Ekonomi di Sri Lanka,  hingga presiden Gotabaya Rajapaksa dipaksa mundur!
Krisis Ekonomi di Sri Lanka, hingga presiden Gotabaya Rajapaksa dipaksa mundur! /REUTERS/Dinuka Liyanawatte

12 April 2022

Pemerintah mengumumkan gagal bayar utang luar negerinya sebesar $51 miliar sebagai "upaya terakhir" setelah kehabisan devisa untuk mengimpor barang-barang yang sangat dibutuhkan.

Baca Juga: Idul Adha 1443 H: Bolehkah Daging Qurban di Berikan Kepada Orang Kafir? Simak Penjelasan Buya Yahya!

19 April 2022

Polisi membunuh seorang pengunjuk rasa, korban pertama dari beberapa minggu protes anti-pemerintah. Hari berikutnya IMF mengatakan telah meminta Sri Lanka untuk merestrukturisasi utang luar negerinya yang sangat besar sebelum penyelamatan dapat disetujui.

9 Mei 2022

Sekelompok loyalis pemerintah yang datang dari pedesaan menyerang pengunjuk rasa damai yang berkemah di luar kantor presiden di pinggir laut di Kolombo. Sembilan orang tewas dan ratusan lainnya terluka dalam serangan balasan yang menyusul, dengan kerumunan menargetkan mereka yang bertanggung jawab atas kekerasan dan membakar rumah anggota parlemen.

Mahinda Rajapaksa mengundurkan diri sebagai Perdana Menteri, dan harus diselamatkan oleh pasukan setelah ribuan pengunjuk rasa menyerbu kediamannya di Kolombo. Ia digantikan oleh Ranil Wickremesinghe, seorang veteran politik yang telah menjabat beberapa periode sebagai perdana menteri.

Baca Juga: 'Im Nayeon': Nayeon TWICE Menciptakan Kehebohan Sebagai Solois

10 Mei 2022

Kementerian pertahanan memerintahkan pasukan untuk tembak ditempat bagi siapa pun yang terlibat dalam penjarahan atau "menyebabkan kerusakan pada kehidupan". Tetapi pengunjuk rasa menentang jam malam pemerintah yang baru, yang dibatalkan pada akhir minggu. Perwira tinggi polisi di Kolombo diserang dan kendaraannya dibakar.

10 Juni 2022

Perserikatan Bangsa-Bangsa memperingatkan bahwa Sri Lanka sedang menghadapi krisis kemanusiaan yang mengerikan, dengan jutaan orang sudah membutuhkan bantuan. Lebih dari tiga perempat populasi telah mengurangi asupan makanan mereka karena kekurangan pangan yang parah di negara itu, kata PBB.

Baca Juga: Diperkirakan 19 Juta Orang Akan Alami Krisis Kelaparan di Yaman, Lagi Lagi Dampak Perang Rusia Ukraina

27 Juni 2022

Pemerintah mengatakan Sri Lanka hampir kehabisan bahan bakar dan menghentikan semua penjualan bahan bakar kecuali untuk layanan penting.

Halaman:

Editor: Annisa Siti Nurhaliza

Sumber: The Guardian


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah