Network
SUDUT CIAMIS - Pada Rabu (29/6/2022) Dinas Budaya Pemuda dan Olahraga (Disbudpora) Kabupaten Ciamis gelar sebuah pentas seni tradisional kolaborasi.
Pentas seni tradisional kolaborasi ini dinamakan Konser Kolotiko.
Konser yang digelar di Gedung Kesenian Kabupaten Ciamis pada pukul 20.00 ini dihadiri jajaran Forkopimda Kabupaten Ciamis, dimulai dari Bupati Ciamis, Sekretaris Daerah, Kapolres Ciamis, Kejaksaan Ciamis dan beberapa perwakilan dari DPRD Kabupaten Ciamis.
Baca juga: Puncak KTT NATO di Madrid: Finlandia dan Swedia Bergabung Serta Bahas Penguatan Pasukan
Selain itu tentunya konser ini juga dihadiri oleh para musikus, seniman, budayawan Ciamis seperti Abah Nani, Abah Latif, Kang Mumu, Kang Dodeng dan yang lainnya.
Pentas seni tradisional atau Konser Kolotiko ini merupakan pertunjukan kolaborasi antara alat musik kolotik, angklung dan marching band yang digelar dalam rangka persembahan HUT Ciamis yang ke-380 tahun.
Pentas seni ini berhasil membuat merinding seisi gedung.
Lagu-lagu yang dibawakan pun bervariasi, pentas seni ini berupaya untuk menyatukan seni musik tradisional dengan modern.
Baca juga: Air Rebusan Daun Putri Malu Sembuhkan Stroke dan Vertigo? Hoaks!
Dibuka dengan membawakan lagu Indonesia Pusaka, Sorban Palid, Bubuy Bulan, Can't Stop, Bengawan Solo, Fallin in Love With You, kemudian Lagu Pop seperti Asal Kau Bahagia milik Armada, Cinta Terbaik dan Aku Bukan Jodohnya.
Selain menampilkan pertunjukan lagu, dalam konser ini pula dinyatakan bahwa Kolotik resmi menjadi alat musik khas Ciamis.
Hal ini diungkapkan oleh sang pembawa acara yang mengatakan bahwa pada 2020 Kepala Dinas dan Sekretaris Disbudpora memotivasi pengrajin kolotik untuk menjadikan kolotik sebagai alat musik.
Sebagaimana UU Nomor 5 Tahun 2017 tentang Pemajuan Kebudayaan.
Baca juga: Kronologis Lengkap Hilangnya Marshanda Hingga Ditemukan, Ini Kondisi Terkini!
Setelah dirubah dan dikembangkan dalam desain baik nada maupun bentuknya, kolotik resmi menjadi alat musik khas Kabupaten Ciamis yang sudah di hak paten kan.
Diketahui bahwa Kolotik memiliki arti kolotok letik, alat musik ini terbuat dari batok kelapa yang diciptakan pada tahun 2013 oleh Mbah Nani dan Mbah Latif, para musikus Ciamis.
Konser kolotiko ini bukan hanya pentas musik kolosal tapi ini adalah persembahan cinta nyata untuk Ciamis.
Dalam konser ini pun, Bupati Ciamis memberikan apresiasi kepada para peserta didik SMA 1 Cimaragas dan SMP 1 Cimaragas serta kepada Kampung Angklung dari Panyingkiran Ciamis dan terakhir kepada Gema Galuh Marching Band atas performance yang luar biasa.
Ia juga menyampaikan beberapa saran dan evaluasi agar seni musik tradisional khas Ciamis ini bisa menarik para penikmat musik dan budaya dari manca negara.
Dalam sambutannya juga ia menantang DPRD Kabupaten Ciamis untuk berani mengawal anggaran upaya membesarkan budaya Ciamis supaya maju lebih pesat lagi karena potensi besar yang dimiliki.
"Saya ingin tantangin DPRD, berani gak ngawal anggaran untuk membesarkan budaya kita? kalo berani ayo kita kemas kita branding untuk maju lebih pesat lagi karena ini potensi yang luar biasa dan sangat membanggakan," ucapnya diiringi tepuk tangan para tamu undangan.
Tak hanya menantang DPRD, Bupati Ciamis Herdiat Sunarya juga menantang Kepala SMA Cimaragas untuk membuat kurikulum Sekolah Berbasis Budaya
"Sanggup enggak kalau buat sekolah SMA berbasis budaya? kalau sanggup kita akan support termasuk anggarannya!," tambahnya.
Hal ini menunjukkan bahwa Bupati Ciamis ingin agar seluruh elemen masyarakat maupun pemerintahan daerah mulai memprioritaskan potensi budaya yang dimiliki Ciamis.
Agar menjadi nilai jual yang mampu juga membantu meningkatkan perekonomian masyarakat Ciamis.
Konser ini pun ditutup dengan menyanyikan secara bersama-sama lagu Ciamis Manis ciptaan H. Yasmin Sambas.
(mohon maaf bila ada kesalahan dalam penyebutan nama tokoh)***
