Network
SUDUT CIAMIS - Menjelang KTT tahunan NATO, kepala aliansi pertahanan Barat menyerukan negara-negara anggota untuk meningkatkan pengeluaran militer mereka di dunia yang semakin “tidak dapat diprediksi” dan “berbahaya”.
Invasi Rusia ke Ukraina telah memicu “perubahan mendasar” dalam pendekatan NATO terhadap pertahanan, kata kepala NATO.
Saat persiapan puncak KTT tahunan NATO, terdengar kabar bahwa NATO akan mendapatkan dua anggota baru yakni Finlandia dan Swedia.
Baca juga: Ukraina Serukan Sanksi Lebih Keras, Rusia Gempur Kyiv
Hal ini kemudia dikonfirmasi Presiden Finlandia, Sauli Niinisto usai bertemu dengan Pimpinan Turkiye Recep Tayyip Erdogan dan Perdana Menteri Swedia Magdalena Andersson pada Selasa, 28 Juni 2022.
Ketiga negara itu berembuk untuk menandatangani nota kesepahaman, yang dipantau langsung oleh Sekretaris Jenderal NATO Jens Stoltenberg.
Perang Rusia terhadap tetangga terdekatnya telah mendorong Swedia dan Finlandia untuk meninggalkan status nonblok yang telah lama mereka pegang dan mendaftar untuk bergabung dengan blok militer.
Di samping menyambut anggota baru, sekutu NATO juga akan setuju pada KTT untuk meningkatkan kekuatan pasukan quick response mereka hampir delapan kali lipat, dari 40.000 menjadi 300.000 tentara.
Baca juga: Telat Bayar Cicilan, Inilah Perhitungan Besaran Denda Shopee Pinjam
