Cek Fakta: Beredar Kabar Lantaran Tak Miliki Ponsel untuk Belajar Daring, Seorang Siswi Bunuh Diri

- 8 Agustus 2020, 12:35 WIB
Foto yang beredar di salah satu media online yang mengklaim bahwa anak tersebut bunuh diri karena tidak bisa mengikuti belajar online.
Foto yang beredar di salah satu media online yang mengklaim bahwa anak tersebut bunuh diri karena tidak bisa mengikuti belajar online. /Dok. Mafindo

PR CIAMIS – Covid-19 atau virus corona hingga saat ini masih melanda sebagian wilayah dunia.

Covid-19 merupakan salah satu virus yang dapat menular lewat udara.

Sejak diduga pertama kali ditemukan di Kota Wuhan, Tiongkok pada akhir tahun 2019 silam, jumlah kasus positif virus corona di dunia terus mengalami peningkatan.

Baca Juga: Uji Mobil Listrik Vision-S, Sony Nyatakan hanya Pamer Teknologi untuk Pabrikan Mobil

Selama pandemi merebak, terdapat banyak informasi yang tidak dapat dipertanggungjawabkan kebenarannya alias hoaks.

Terbaru, beredar sebuah unggahan foto media sosial Facebook yang menyebut seorang siswi memilih bunuh diri lantaran tidak memiliki telepon genggam untuk belajar online.

Berdasarkan hasil penelusuran yang dikutip oleh pikiranrakyat-ciamis.com dari akun resmi Instagram Jabar Saber Hoaks foto yang sama dengan unggahan pada Facebook tersebut terdapat dalam situs berita CGTN.

Baca Juga: Khawatir Virus Corona, MTV Batalkan Video Music Awards dalam Ruangan

Dalam situs tersebut tidak disebutkan jika seorang anak perempuan itu bunuh diri lantaran tidak memiliki ponsel untuk belajar daring.

Artikel dalam CGTN itu berjudul 'Girl Dying of Leukima Leaves Touching Note to Father' yang dipublikasikan pada 22 Januari 2018.

Dalam artikel itu disebutkan sang anak tengah menderita leukemia dan meninggalkan catatan menyentuh untuk sang ayah.

Baca Juga: TikTok Mengaku Terkejut dengan Kebijakan Terbaru Donald Trump

Adapun anak dalam foto tersebut bernama Zhang Jiaye yang masih berusia 7 tahun.

Sedangkan sang ayah bernama bernama Zhang Mingliang, keduanya tinggal di Provinsi Heilongjiang, Tiongkok.

Zhang Jiaye menderita leukemia sejak 14 Mei 2016 silam.

Baca Juga: Berikan Fleksibitas untuk Satuan Pendidikan, Nadiem Makarim Terbitkan Kurikulum Darurat

Saat diberitakan dua tahun lalu, Zhang Jiaye sudah melakukan 18 kemoterapi dengan tagihan medis hinga 590 ribu yuan atau setara dengan hampir Rp1 miliar.

Anak penderita leukimia itu sempat viral setelah menulis pesan yang sangat menyentuh.

"Ini semua karena aku. Jika saya meninggal, ibu pasti kembali dan ayah pasti akan kembali bahagia. Saya tak ingin diobati lagi. Bisakah kita pulang?" demikian isi surat itu.

Baca Juga: Cegah Penyebaran Covid-19, London Marathon 2020 Khusus untuk Atlet Elite

Atas hasil penelusuran tersebut, narasi yang menyebutkan lantaran tak miliki ponsel untuk belajar daring, seorang siswi bunuh diri masuk dalam kategori False Content atau Kontent yang Salah.***

 
 
 
View this post on Instagram
 
 

SISWI BUNUH DIRI KARENA TAK PUNYA PONSEL UNTUK BELAJAR DARING [FALSE CONTEXT] Berdasarkan hasil pemantauan Tim Jabar Saber Hoaks. Beredar di media sosial Facebook, sebuah postingan yang menyebut seorang siswi memilih bunuh diri karena tidak punya telepon genggam untuk belajar online. Program belajar online memang sedang dilakukan di tengah pandemi virus corona. [CEK FAKTA] Setelah kami melakukan penelusuran, hasilnya, ada foto yang sama dengan postingan tersebut. Namun dalam situs berita luar negeri, news.cgtn.com, tidak disebutkan kalau seorang anak perempuan itu bunuh diri karena tidak punya ponsel untuk belajar daring. Dalam artikel berjudul: 'Girl dying of leukemia leaves touching note to father', yang dipublikasikan pada 22 Januari 2018, disebutkan kalau anak di foto itu sedang menderita leukemia dan meninggalkan catatan menyentuh untuk sang ayah. Anak dalam foto tersebut bernama Zhang Jiaye yang masih berusia 7 tahun. Sedangkan sang ayah bernama Zhang Mingliang. Anak dan ayah itu tinggal di Provinsi Heilongjiang, China. Zhang Jiaye menderita leukemia sejak 14 Mei 2016. Saat diberitakan, dua tahun lalu, Zhang Jiaye sudah melakukan 18 kemoterapi dengan tagihan medis hinga 590 ribu yuan atau hampir Rp 1 miliar. Anak penderita leukimia itu sempat viral setelah menulis pesan yang sangat menyentuh. "Ini semua karena aku. Jika saya meninggal, ibu pasti kembali dan ayah pasti akan kembali bahagia. Saya tak ingin diobati lagi. Bisakah kita pulang?" demikian isi surat itu. [REFERENSI] https://bit.ly/30Z9wJa https://bit.ly/2P1F7UW https://bit.ly/3f3jOwR

A post shared by Jabar Saber Hoaks (@jabarsaberhoaks) on

Editor: Billy Mulya Putra


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x