Fakta Mencengangkan Ikan Buntal: Racunnya 1.000 Kali Lebih Mematikan dari Sianida

- 7 Maret 2024, 21:05 WIB
Fakta ikan buntal, racunnya 1000 kali mematikan daripada sianida
Fakta ikan buntal, racunnya 1000 kali mematikan daripada sianida /Pixabay/SvenBachstroem

PR CIAMIS - Tragedi keracunan ikan buntal yang baru-baru ini merenggut nyawa tiga warga Negeri Haria, Maluku Tengah, menjadi pengingat bagi masyarakat akan bahaya tersembunyi di balik kelezatan kuliner ini.

Meskipun ikan buntal sering digemari di beberapa negara seperti Jepang, namun pengetahuan akan racun mematikan yang terkandung di dalamnya, salah satunya racun tetrodotoksin, sangatlah penting untuk mencegah keracunan bahkan menyebabkan kematian.

Dilansir dari Live Japan, Racun tetrodotoksin adalah neurotoksin kuat yang terdapat dalam ikan buntal. Ketika dikonsumsi, racun ini menyerang sistem saraf, menghambat transmisi sinyal saraf, dan dapat menyebabkan gejala mulai dari kesemutan hingga kelumpuhan dan kematian dalam hitungan menit hingga jam setelah konsumsi.

Baca Juga: Rekomendasi 5 Wisata Alam di Ciamis, Cocok Refresh diri saat Munggahan, Menjelang Ramadhan 2024!

Racun tetrodotoksin memiliki racun yang lebih beresiko dibandingkan dengan racun lainnya. Misalnya, racun ini 1000 kali lebih mematikan daripada sianida, dan hanya 1 miligram saja sudah cukup untuk membunuh manusia dewasa. Yang lebih mengkhawatirkan lagi, racun ini tahan terhadap panas, dingin, dan proses pengolahan lainnya, bahkan dapat tersebar ke seluruh daging ikan jika tidak diolah dengan tepat.

Kasus keracunan ikan buntal bukanlah fenomena baru. Di negara seperti Jepang, di mana hidangan ikan buntal dikenal sebagai "fugu", biasanya disiapkan oleh koki profesional, namun masih terjadi kasus keracunan bahkan menyebabkan kematian. 

Jepang mulai mewajibkan koki tersebut untuk lulus tes dan memiliki izin untuk menyiapkan fugu dan melarang penyajian bagian yang mengandung racun pada tahun 1958, tahun di mana 168 orang di Jepang meninggal karena keracunan fugu.

Baca Juga: Bazar Disambut Antusias, Warga Rela Antre Panjang untuk Beras Murah

Saat ini, tragedi di Negeri Haria menjadi pengingat akan pentingnya edukasi dan regulasi terkait konsumsi ikan buntal. Masyarakat perlu diimbau untuk menghindari konsumsi ikan buntal jika tidak yakin cara mengolahnya dengan aman, dan memahami gejala keracunan untuk segera mendapatkan pertolongan medis darurat jika diperlukan.

Ikan buntal, meskipun menarik dan menggoda dengan kelezatannya, menyimpan bahaya yang sangat besar jika tidak ditangani dengan hati-hati. Edukasi, regulasi, dan kesadaran masyarakat menjadi kunci untuk mencegah tragedi serupa terulang kembali. Dengan pemahaman yang tepat tentang potensi bahaya ikan buntal, kita dapat menikmati keindahan laut tanpa harus menghadapi risiko yang tidak perlu.***

Editor: Dewi Yosviani

Sumber: Live Japan


Tags

Artikel Pilihan

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x