Dalam pandangan Ferel Rizki Herlambang dan Aldony, Generasi Zilenial merupakan generasi yang memiliki kemampuan aktif dalam pertukaran informasi, pemahaman teknologi, identitas multikultural, dan sensitivitas sosial. Itu semua akan menjadi komponen utama dalam memajukan Ibu Kota Negera (IKN) dan mempersiapkan Indonesia menuju tahun 2045, yang diproyeksikan sebagai "Generasi Emas".
Dalam kerangka ini, Seminar Kebangsaan bertema "Kemerdekaan, Seni, dan Kebangsaan", yang diadakan di Pusat Studi Pancasila Universitas Katolik Parahyangan pada 7 Agustus 2023, menjadi langkah konkret untuk mendiskusikan tantangan dan peluang yang dihadapi dalam peralihan IKN. Keberhasilan transformasi ini akan sangat bergantung pada kolaborasi antara pemangku kebijakan, para akademisi, pengusaha, dan masyarakat luas, termasuk Generasi Zilenial.
Nurul Arifin, anggota Komisi I DPR RI dan sekaligus aktivis perempuan, memberikan perhatian serius terhadap peran Generasi Zilenial dalam pembangunan demokrasi dan negara. Ia menekankan perlunya penguatan literasi politik, gerakan positif, dan harmoni dalam semangat Generasi Zilenial, agar terjaga kelangsungan yang baik untuk mempersiapkan Generasi Emas Indonesia pada tahun 2045, yang cakap dan peka terhadap lingkungan sosial dan alam.
Pandangan serupa didukung oleh I Nyoman Nuarta, seorang seniman sekaligus perancang desain kawasan IKN. Ia sepenuhnya mendukung usaha positif yang dijalankan Generasi Zilenial untuk mengambil peran konstruktif dalam membangun masa depan Indonesia.***