SUDUT CIAMIS - Lebih dari 170 orang tewas dalam sebuah pertandingan sepak bola di Indonesia setelah terjadi penyerbuan, sebuah peningkatan tajam dalam jumlah korban tewas yang dilaporkan sebelumnya pada hari Minggu (2/10) pagi.
Setidaknya 174 orang telah tewas, kata Wakil Gubernur Jawa Timur Emil Dardak kepada media lokal pada hari Minggu. Sebelumnya dilaporkan bahwa 129 orang tewas dan sekitar 180 orang terluka.
Stadion tersebut telah terisi penuh melebihi kapasitas, kata kepala menteri keamanan Indonesia Mahfud MD. Dalam sebuah unggahan di Instagram, ia mengatakan 42.000 tiket telah dikeluarkan untuk stadion yang seharusnya menampung 38.000 orang.
Setelah pertandingan di provinsi Jawa Timur antara Arema FC dan Persebaya Surabaya berakhir pada Sabtu malam, pendukung dari tim yang kalah menyerbu lapangan dan polisi telah menembakkan gas air mata, memicu penyerbuan dan kasus mati lemas, kata kepala polisi Jawa Timur Nico Afinta kepada wartawan.
"Itu sudah menjadi anarkis. Mereka mulai menyerang petugas, mereka merusak mobil-mobil," kata Nico, menambahkan bahwa keributan terjadi ketika para penggemar melarikan diri ke gerbang keluar.
Dua petugas polisi termasuk di antara korban tewas, kata kepala polisi, menambahkan bahwa 34 orang meninggal di dalam stadion dan sisanya meninggal di rumah sakit.
Rekaman video dari saluran berita lokal menunjukkan orang-orang bergegas ke lapangan di stadion di Malang dan gambar kantong mayat.