2 Makanan Hidangan Cap Go Meh yang Wajib Dihidangkan saag Hari Kelima Belas Imlek, Apa Saja Ya?

12 Februari 2024, 13:48 WIB
Lontong Cap Go Meh, bukan asal China, hanya ada di Indonesia. Sejarah dan resepnya. /Tangkapan layar YouTube @Galeri Rasa/

PR CIAMIS - Bukan hanya Imlek saja yang memiliki hidangan khusus perayaan Cap Go Meh juga punya makanan khas serupa.

Makanan khas tersebut dijidangkan saat perayaan Cap Go Meh.

Cap Go Meh dirayakan di hari terakhir Imlek tepatnya di hari kelima belas usai pergantian tahun Tionghoa.

Baca Juga: Pemilu 2024 Tinggal 2 Hari Lagi, Catat Dokumen Apa Saja yang Harus Dibawa ke TPS

Di negara asalnya, Tahun Baru Imlek dirayakan selama 15 hari.

Cap Go Meh merupakan festival penutup dari rangkaian acara Imlek.

Umumya Cap Go Meh dirayakan dengan menggelar festival lampion.

Baca Juga: Mengenal Cap Go Meh, Festival Setelah Imlek, Mulai dari Bentuk Peringatan, Makanan Khas hingga Benda Ikoniknya

Tarian Barongsai juga tak pernah ketinggalan dalam perayaan Cap Go Meh.

Selain 2 festival tersebut di sejumlah wilayah perayaan Cap Go Meh diisi dengan kebudayaan lokal.

Selain festival khas, Cap Go Meh juga punya makanan ikonik.

Baca Juga: Dirayakan Setelah Imlek! Ini 4 Fakta Unik dan Menarik Cap Go Meh, Tahun Ini Jatuh tanggal Berapa?

Ada 2 makanan ikonik yang menjadi ciri khas dari Cap Go Meh.

Inilah 2 makanan khas Cap Go Meh baik dari negeri asalnya maupun yang sering disajikan di Nusantara:

1. Mie Panjang

Mie panjang menjadi makanan khas Cap Go Meh.

Makanan tersebut menjadi simbol harapan agar memiliki umur panjang.

Panjang Mie hidangan Cap Go Meh bisa mencapai 2 meter.

Baca Juga: Bertepatan Hari ini, 12 Februari 2024! ini 4 Peringatan Paling Unik di Dunia, Nomor 3 Wajib Diikuti Nih!

2. Lontong Cap Go Meh

Makanan ini menjadi khas Cap Go Meh yang dibuat pernaakan Jawa - Tionghoa.

Di zaman dulu, lontong digunakan sebagai pengganti yuanxiao.

Baca Juga: Apa Itu Cap Go Meh? Cek Definisi, Jadwal hingga Kaitannya dengan Tahun Baru Imlek, Jangan Keliru Ya!

Yuanxiao yang terbuat dari tepung beras masih cukup sulit ditemukan hingga beberpa kalangan Jawa menggantinya dengan lontong.

***

 

 

Editor: Nasichatul Ma'Ali

Tags

Terkini

Terpopuler