SUDUT CIAMIS - Presiden Republik Indonesia, Joko Widodo (Jokowi), melakukan peninjauan terhadap stok cadangan beras pemerintah (CBP) pada hari Senin, tanggal 11 September 2023. Kunjungannya mencakup Gudang Badan Urusan Logistik (Bulog) Dramaga, Kabupaten Bogor, Jawa Barat, serta Kompleks Pergudangan Sunter Timur II, Kelapa Gading, Jakarta.
Setelah meninjau Gudang Bulog Dramaga, Presiden menyatakan bahwa saat ini terdapat stok beras sebanyak 1,6 juta ton. Belum termasuk dalam stok tersebut adalah 400 ribu ton yang sedang dalam perjalanan, sehingga total stok mencapai 2 juta ton. Angka ini melebihi stok normal sekitar 1,2 juta ton.
Meskipun stok beras di gudang Bulog terlihat mencukupi, Presiden Jokowi menganggap penting untuk tetap melakukan impor beras.
Hal ini dilakukan untuk memastikan ketersediaan cadangan stok beras yang strategis, terutama dalam menghadapi kemungkinan turunnya produksi akibat fenomena El Nino yang memengaruhi berbagai negara.
Baca Juga: LUAR BIASA! Video Musik Seven Jungkook BTS Tembus 200 Juta Penayangan di YouTube
Presiden Jokowi juga telah berkomunikasi dengan beberapa pemimpin negara untuk mencari opsi impor beras ke Indonesia. Negosiasi akan dilakukan oleh Bulog untuk menentukan apakah transaksi impor akan terjadi.
Selain itu, dalam kunjungannya tersebut, Presiden Jokowi juga menyalurkan bantuan beras kepada keluarga penerima manfaat (KPM). Program bantuan pangan ini akan berlangsung mulai bulan September hingga November, dengan alokasi sekitar 210 ribu ton beras setiap bulannya.
Tujuannya adalah untuk melindungi masyarakat dari potensi kenaikan harga beras yang dapat mempengaruhi kestabilan harga pangan.
Turut mendampingi Presiden dalam peninjauan tersebut adalah Menteri BUMN Erick Thohir, Menteri Sekretaris Negara Pratikno, Kepala Badan Pangan Nasional Arief Prasetyo Adi, Direktur Utama Perum Bulog Budi Waseso, Pj Gubernur Jawa Barat Bey Machmudin, dan Bupati Bogor Iwan Setiawan. ***