SUDUT CIAMIS - Presiden Belarusia, Alexander Lukashenko, mengumumkan bahwa negaranya telah menerima pengiriman senjata nuklir taktis dari Rusia.
Senjata-senjata ini dikatakan memiliki kekuatan tiga kali lipat dari bom atom yang digunakan oleh AS di Hiroshima dan Nagasaki pada tahun 1945. Pengerahan senjata semacam ini di luar Rusia merupakan langkah pertama Moscow setelah runtuhnya Uni Soviet.
Amerika Serikat, sekutu-sekutunya, dan Tiongkok secara ketat memantau langkah ini, terutama dalam konteks perang Ukraina yang sering kali memicu peringatan mengenai penggunaan senjata nuklir.
Belarus, sebagai sekutu dekat Presiden Rusia, Vladimir Putin, menyatakan niatnya untuk secara fisik mengerahkan senjata nuklir ini di wilayahnya dalam beberapa hari mendatang.
Putin sendiri mengumumkan bahwa pengerahan senjata taktis tersebut akan terjadi di Belarus setelah fasilitas penyimpanan yang sesuai siap.
Meskipun Amerika Serikat mengkritik keputusan ini, mereka menyatakan tidak ada niat untuk mengubah kebijakan mereka terkait senjata nuklir strategis, sementara Rusia tidak menunjukkan tanda-tanda penggunaan senjata nuklir.
Baca Juga: Gelar Rapat Istimewa: Bupati Kabupaten Ciamis Paparkan Capaian Pemerintah di Puncak Hari Jadi ke-381
Lukashenko juga mengungkapkan bahwa Belarus memiliki sejumlah fasilitas penyimpanan nuklir dari era Soviet yang telah direstorasi.