Penyakit Menular TBC Apakah Bahaya? Simak Pemaparan Rani Puskesmas Cipaku Ciamis

- 1 Maret 2024, 08:00 WIB
Ilustrasi terkait TBC yang harus diwaspadai karena merupakan penyakit menular.
Ilustrasi terkait TBC yang harus diwaspadai karena merupakan penyakit menular. /Tangkapan layar/YouTube IndonesiaBaikID

PR CIAMIS - Pelayanan penyakit menular TBC di puskesmas Cipaku, Kecamatan Cipaku, Kabupaten Ciamis, Jawa Barat, yaitu salah satu puskesmas yang memiliki Alat Tes Cepat Molekuler (TCM) dari ke enam puskesmas yang ada di Ciamis.

Alat medis pendukung penanganan Tuberculosis (TBC). Seperti kelengkapan alat Tes Cepat Molekuler (TCM) ini, hasil kerja alat ini dapat diketahui dalam empat jam.

Petugas Program TBC Puskesmas Cipaku, Rani mengatakan, untuk pelayanan orang dengan TBC di Puskesmas Cipaku itu dipisahkan dari pasien lainnya. Jadi ada ruangan khusus pemeriksaan, dengan tujuan agar mengurangi resiko penularan.

Baca Juga: Pekan ke 26 Berakhir! Kapan BRI Liga 1 Berikutnya? Cek Jadwal Lengkapnya! Jangan Sampai Ketinggalan Ya!

"Kenapa pelayanannya kita pisahkan, coba bayangkan saja, satu pasien orang dengan TBC bisa menularkan ke 15 orang," kata Rani kepada Health PR Ciamis beberapa waktu lalu.

Puskesmas Cipaku sangat concern memutus mata rantai penyakit menular tersebut. Niatan mencegah dan mengobati TBC sampai sembuh terlihat dari para petugas program TBC, para kader, penyintas atau relawan TBC yang mumpuni, disiplin, teladan, sigap (jembut bola) dalam hal penanganan kasus TBC.

Kata Rani, mereka mampu membuat orang dengan TBC agar selalu patuh dalam pengobatan, yang positif TBC itu tidak pernah mangkir dari rutin meminum obat, sehingga bisa mencegah pengulangan pengobatan dan dapat tercapainya kesembuhan 100 persen.

Baca Juga: Mengapa 29 Februari Hanya Ada 4 Tahun Sekali? Cek Serba Serbi dan Fakta Mengejutkan Seputar Tahun Kabisat!

"Untuk itu, di sini tidak ada orang dengan TBC resistant obat (RO) atau bakteri kebal jenis Multidrug Resistant (MDR), semuanya TBC sensitif obat (SO) atau jenis bakteri yang mudah diobati," ungkapnya.

Tenaga medis yang dimiliki oleh Puskesmas Cipaku ini, sumber daya manusianya (SDM) semua memiliki komunikasi persuasif. Mereka pandai merayu pasien atau orang dengan TBC, yang awalnya menyembunyikan penyakitnya akhirnya mengakui jika dirinya sedang memiliki gejala-gejala mirip penyakit TBC.

Seperti apa gejalanya? misalkan batuk yang tak sembuh dalam kurun waktu lebih dari seminggu, panas dingin dan sering berkeringat di malam hari, dan sering kesemutan. Mereka akan mengakui memiliki gejala itu hingga orang tersebut mau untuk disembuhkan.

Baca Juga: Mengenal Festival 29 Februari di Ibukota Kabisat, Acaranya Berlangsung 3 Hari Lho! cek Deretan Faktanya!

Penyakit menular seperti TBC, di masyarakat masih dianggap penyakit yang menakutkan dan memalukan, sehingga masyarakat itu sulit untuk di tes dahak, apalagi masyarakat yang rentan dengan penyakit dan memiliki gejala-gejala TBC.

Puskesmas Cipaku sendiri memiliki cara khusus untuk mengatasi kendala-kendala seperti itu, misalkan para petugas program TBC dengan para kader sering melakukan edukasi dan sosialisasi di pengajian-pengajian. Atau, bekerjasama dengan program lain, contoh berkolaborasi dengan program penyuluhan HIV/AIDS, program tes tensi darah dan lain-lain.

Tenaga medisnya, kata Rani bisa melayani dan menangani beberapa orang dengan gejala TBC dalam sehari. Termasuk orang tanpa gejala yang minta untuk diperiksa meski belum tentu mengidap TBC.

"Karena orang-orang yang diperiksa di Puskesmas Cipaku ini, bukan hanya masyarakat Cipaku saja, tapi banyak dari luar daerah yang ingin diperiksa dan pengobatan di sini," ucap Rani.

"Karena kita juga melayani warga luar Kecamatan Cipaku untuk berobat di Puskesmas Cipaku ini," tukasnya.

Editor: Kayan Manggala

Sumber: Liputan Langsung


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x