Network
PR CIAMIS - Prabu Linggabuana, yang kini namanya diabadikan menjadi nama Stadion Atletik di Ciamis, Jawa Barat, adalah pemimpin Kerajaan Galuh yang paling tersohor di Nusantara karena sifatnya yang arif dan bijaksana serta jiwa kesatrianya di peristiwa perang Bubat melawan Majapahit.
Pada masa pemerintahannya di tahun 1350 hingga 1357 Kerajaan Galuh mengalami kejayaan. Ia dibantu oleh sang adik, Borosngora atau Bunisora yang memiliki gelar Mangkubumi Saradipati dalam menjalankan kekuasaannya.
Diceritakan, Prabu Linggabuana merupakan cucu dari Prabu Ajiguna Linggawisesa, Raja Galuh sebelumnya. Ia menikah dengan putri Raja Galuh Pakuan, Dewi Lara Linsing, yang merupakan sepupunya sendiri. Dari pernikahan tersebut ia dikaruniai seorang putri cantik, Dyah Pitaloka Citraresmi dan seorang putra bernama Wastu Kencana.
Baca juga: Gaza Palestina, Doa Bersama Menggema di Banjaranyar Ciamis
Karena kecantikannya, Diah Pitaloka menjadi salah satu putri yang tersohor hingga ke Kerajaan Majapahit di tanah Jawa.
Hayam Wuruk, Raja Majapahit pada saat itu pun berniat untuk mempersunting Diah Pitaloka. Ia mengirimkan utusan untuk menemui Prabu Linggabuana dan mengundangnya ke Kerajaan Majapahit untuk melangsungkan pesta pernikahannya dengan Diah Pitaloka disana.
Namun setibanya di Trowulan, Majapahit, rombongan Prabu Linggabuana malah dihadapkan dengan pasukan Majapahit pimpinan Gajah Mada. Kedatangannya pun dianggap sebagai bentuk penyerahan diri Kerajaan Galuh Sunda ke Kerajaan Majapahit, dengan Putri Dyah Pitaloka sebagai persembahannya.
Baca juga: Berikut 110 Guru Calon Kepala Sekolah Tingkat SD Kabupaten Ciamis Mengikuti Tes Wawancara
Dibeberapa cerita mengatakan, Hayam Wuruk telah dihasut oleh patih Gajah Mada yang memiliki ambisi untuk menyatukan seluruh kerajaan di Nusantara yang dikenal sebagai Sumpah Palapa. Kerajaan Galuh merupakan salah satu Kerajaan yang sulit ditaklukkan oleh Majapahit.
