Network
Dalam sambutannya, Kepala BNNK Ciamis, Engkos Kosidin, S.Sos., M.Si., menekankan urgensi penanganan masalah narkoba di Indonesia. Ia menginformasikan bahwa Presiden Joko Widodo masih menganggap Indonesia dalam keadaan Darurat Narkoba.
Baca Juga: Pemerintah Kabupaten Ciamis Mengikuti Penilaian SPBE Kemenpan RB
Untuk mengatasi masalah ini, Presiden telah mengadakan Rapat Kabinet Terbatas pada 11 September 2023, yang melibatkan berbagai pihak terkait seperti Kemenko Polhukam, Menkumham, Kapolri, dan Panglima TNI. Salah satu langkah strategis yang diambil adalah menetapkan 10 provinsi dengan kasus narkoba tertinggi sebagai proyek lapangan, termasuk Provinsi Jawa Barat.
Engkos menjelaskan bahwa BNN RI telah menerapkan berbagai pendekatan dalam P4GN, termasuk Hard Power Approach untuk memutus jaringan peredaran narkoba, Smart Power Approach dengan memanfaatkan teknologi informasi untuk kampanye P4GN, dan Soft Power Approach yang berfokus pada tindakan preventif dan pendidikan kepada masyarakat.
Kegiatan pergelaran seni seperti yang diadakan pada hari itu adalah bagian dari pendekatan Soft Power untuk membentuk kesadaran masyarakat tentang bahaya penyalahgunaan narkoba.
Kegiatan kampanye pergelaran seni ini mengajak generasi muda dan masyarakat untuk bersama-sama melawan penyalahgunaan dan peredaran gelap narkoba demi mewujudkan Indonesia yang bersih dari narkoba. BNN Kabupaten Ciamis berharap bahwa kegiatan ini dapat menjadi pengingat penting tentang bahaya narkoba dan mendorong kolaborasi antarinstansi, pendidikan, sektor swasta, dan masyarakat dalam memerangi masalah ini.
Engkos juga mengucapkan terima kasih kepada pemerintah daerah Kabupaten Ciamis, Kota Banjar, dan Kabupaten Pangandaran yang telah membentuk regulasi tentang fasilitasi P4GN. Dengan adanya regulasi tersebut, diharapkan program P4GN dapat menjadi lebih masif di wilayah tersebut dan membantu mewujudkan lingkungan yang bersih dari narkoba.
