Dinas Pendidikan Ciamis Terima Kunjungan UPI Tasikmalaya, Kadisdik: Kita Akan Kerjasama

2 Desember 2023, 04:32 WIB
Kepala Dinas Pendidikan (Kadisdik) Kabupaten Ciamis, Dr Asep Saeful Rahmat. /Kayan Manggala/

PR CIAMIS - Dinas Pendidikan (Disdik) Kabupaten Ciamis, menerima kunjungan Universitas Pendidikan Indonesia (UPI) Kota Tasikmalaya, di Kantor Disdik Ciamis, Jumat 1 Desember 2023.

Kepala Dinas Pendidikan (Kadisdik) Kabupaten Ciamis, Dr Asep Saeful Rahmat mengatakan, tujuan dari kunjungan UPI Tasikmalaya dikarenakan adanya satu potensi di Pendidikan Ciamis yang bisa dikerjasamakan.

Potensi apa saja? Dikatakan Dr Asep, bahwa Dinas Pendidikan Kabupaten Ciamis bisa memfasilitasi guru-guru dan pendidikan lainnya yang ingin mengembangkan keilmuannya untuk melanjutkan sekolah S1, S2, dan S3 di UPI Tasikmalaya.Baca Juga: 4 Kebiasaan Buruk yang Bahayanya Buat Diri Sendiri Tak Sadar, Inilah yang Jadi Solusi

Kedua, kata Dia, terkait dengan pengembangan kompetensi guru, UPI Tasikmalaya siap bekerjasama dengan Dinas Pendidikan Ciamis dari sisi design penyelenggaraan kegiatan, dan menyiapkan tenaga pelatih.

"Kegiatan pengembangan kompetensi guru itu, diharapkan meningkatkan kompetensi guru dalam kemampuan mengajar literasi. Sehingga, nantinya akan didesign bentuk pelatihannya dan yang menjadi narasumbernya," ucap Dr Asep.

Selanjutnya, kata Dia, UPI Tasikmalaya respon dan perhatian terhadap kegiatan-kegiatan yang digelar di Dinas Pendidikan Ciamis. Dan akan lebih tepat sasaran apabila sebelum menyusun program, dilakukan penelitian terlebih dahulu. Sehingga, sasaran kegiatan dari hasil penelitian, maksud dan tujuannya akan lebih kena.

Baca Juga: Ketahuilah 4 Ciri-ciri Orang yang Gak Punya Pendirian, Urutan Terakhir Sangat Miris

"Seperti yang pernah dilakukan sebelumnya, kita kerjasama dengan akademisi untuk meningkatkan rata-rata sekolah, kita adakan penelitian tentang apa yang menjadi kendala di masyarakat sehingga mereka tidak mau melanjutkan sekolah," ungkapnya.

Dari hasil penelitian tersebut, lanjut Dia, banyak hal yang menyebabkan masyarakat tidak ingin melanjutkan sekolah, di antaranya: faktor ekonomi, letak geografi jauh ke sekolah, dan masyarakat memiliki keyakinan bahwa dengan sekolah tinggi belum tentu menghasilkan uang.

"Dari faktor-faktor itu, menyebabkan masyarakat tidak mau melanjutkan sekolah atau tidak mau menyekolahkan anaknya lagi," imbuhnya.

Baca Juga: Tanda-Tanda Laki-laki yang Gak Dewasa, Jangan Sampai Kamu Termasuk ya!

Menurutnya, masyarakat berpikir asal bisa berhitung dan membaca, kemudian membelikan anaknya motor bekas untuk bekerja. Setiap hari bisa menyetor uang. Sedangkan banyak lulusan SMA sederajat dan sekolah tinggi menjadi pengangguran.

"Hasil dari penelitian kami, di Ciamis banyak masyarakat yang lulus SD dan SMP, dibawa oleh saudaranya ke kota-kota besar, untuk bekerja di pabrik. Akhirnya, mereka merasa bahwa dengan bekerja itu bisa lebih menghasilkan uang ketimbang melanjutkan sekolah," ungkapnya.

Dengan demikian, kata Dia, manset seperti itu harus diubah. Salah satunya, masyarakat ahrus dirancang untuk belajar. Kemudian ketika mengikuti pembelajaran jangan diberikan pelajaran yang hanya sifatnya akademis, karena dipastikan akan keluar.

Baca Juga: Simak 5 Dampak Buruk Lelaki Belum Dewasa, Fokuslah Pada 4 Solusi untuk Menghadapinya!

"Untuk motivasi mereka mau belajar terus, kita tingkatkan life skillnya," jelas Dr Asep.

Dia pun berharap, kerjasama dengan UPI Tasikmalaya bisa mencari terobosan-terobosan untuk meningkatkan mutu dan pengembangan pendidikan.

"Dan tentunya, yang paling penting bisa membangun karakter anak-anak kita, sehingga mereka menjadi masyarakat yang cerdas, produktif dan berakhlak mulia," tukasnya.***

Editor: Kayan Manggala

Sumber: Liputan Langsung

Tags

Terkini

Terpopuler