Network
SUDUT CIAMIS –Deddy Corbuzier dalam podcastnya pada Rabu 6 Juli 2022 menghadirkan 2 perempuan korban pelecehan seksusal di dalam lembaga pendidikan oleh oknum pendidik.
Deddy mengundang meraka berdua berawal saat ia melihat mereka berdua muncul di stasiun tv dan sedang menceritakan pelecahan yang dialaminya. Hal itu yang membuat akhirnya mereka di undang ke podcast Deddy.
Dalam podcast Deddy salah satu korban mengaku bahwa ia di radupaksa sebanyak 15 kali saat ia masih sakolah pada 18 tahun silam. Pelakunya berinisial JE, ia mempunyai wewenang disekolah tersebut.
JE juga diceritakan seorang motivator terkenal yang sudah pernah hadir juga di salah satu acara milik Deddy Corbuzier. JE melakukan pelecehan seksusal dengan memotivasi terlebih dahulu setiap korbannya.
Masih dalam perbincangan podcast Deddy, perempuan ini menceritkan awal kejadian ia kenal JE sampai berakhir dipaksa diperkosa sebanyak 15 kali saat usia 16 tahun.
Baca juga: Pelantikan Rektor Universitas Galuh Ciamis Periode 2022 sampai 2026 Digelar Hari Ini
Awalnya si korban kagum dengan JE ketika ia diputarkan video tentang profil JE yang telah memotivasi ribuan orang diseluruh Indonesia. Sehinng mereka pun termotivasi untuk sukses seperti sosok JE.
Di pertemuan awal si korban dengan JE, JE langsung memeluk korban dan memberi harapan kepada korban bahwa ia akan sukses. JE juga memberi pernyataan kepada korban boelh menganggapnya sebagai orangtuanya.
Dipertemuan selanjutnya JE mulai melakukan hal megarah kepada pelecehan seksual dengan mencium pipi dan bibir. Korban mulai merasa aneh dengan perlakuan itu.
Kemudian korban menceritakan, ada kejadian lagi saat ia kelas 2 SMA. Satu bulan pasca JE mencium korban ia dipanggil JE dan ditanyai tentang perekonomian korban. JE juga memberikan motivasi terhadap korban ini.
Setelah memotivasi JE mulai meraba-raba payudara korban dan meremas-remasnya. Kemudian ia dipelik lagi dan disuruh kembali ke asrama.
Rudapaksa yang dilakukan JE terhadap korban ini pertama kali terjadi disalah satu gedung sekolah tersebut. JE yang juga sering menginap dikantornya memanggil korban yang diasrama untuk ke ruangannya.
Saat sampai diruangannya yang gelap, korban langsung didorong dan dinuka pakaiannya. JE pun langsung mencium-cium korban dan meraba payudaranya.
Kemudian JE melepas celana korban dan melakukan pemerkosaan kepada korban yang masih pelajar ini.
“saya langsung dipaksa dan dia langsung menyetubi saya” ujar pengakuan korban dipodcast Dedy Corbuzier.
Saat memastikan jumlah korban, ternyata mereka berdua bukan satu-satunya, ada belasan korban pelecehan seksual oleh JE yang memilih damai dan diam.
Mereka takut untuk speak-up karena JE yang mempunyai pengaruh disekolah tersebut. Deddy lebih lanjut bertanya tentang pelecehan yang dialami oleh korban ini.
Korban membenarkan bahwa pemerkosaan terhadapnya terjadi hingga 15 kali dalam waktu yang berbeda.
“saya pernah malam’ dibawa ke wahana pertambangan, dan dia (JE) melakukan itu (pemerkosaan) dari belakang,” ujar perempuan korban pelecahan seksual sambil tak tahan menahan tangis, saat menerangkan di podcast Deddy.
Kemudian giliran tamu undangan kedua podcast Deddy Corbuzier yang meceritakan pengalaman pelecehan seksual yang ia alami oleh pelaku JE juga.
“saya ngalamin pelecahan.., tidak diperkosa tapi saya dipaksa untuk oral seks sampai saya muntah. Dan saya juga dipaksa lagi untuk cium zakarnya, padahal saya berkali kali menolak,” ujar perempuan korban JE.
Hal ini dilakukan masih didalam gedung sekolah yang merupakan kamar JE, disamping kamar guru yang lain. JE sempat membuka pakaian bagian atas dan meraba-raba payudaranya dan menyuruh korban memainkan alat kemaluannya,
Korban ini mengaku tidak sampai diperkosa karena sperma JE keburu keluar duluan, setelah JE memaksa untuk dimasturbasikan oleh korban.
Kasus yang korban alami bukan hanya pelecehan seksual tapi juga eksploitasi, karena korban bekerja juga dengan upah sangat minim.
Sekarang kasus ini sudah sampai sidang ke 18, dengan kasusnya sudah berjalan 1 tahun lebuh. Korban melakukan pelaporan di Polda Jatim dan sekarang diproses di Pengadilan Negeri Malang. Namun sayangnya sampai sekarang korban masih bebas berkeliaran diluar.
“sampai sekarang ga ditahan sama sekali. Padahal sudah tersangka dan sudah menjadi terdakwa” ujar pengakuan korban.***
Baca juga: Tanda Kiamat Tinggal Sejengkal! Gus Baha: Jika Hewan Ini Punah
Baca juga: Dosakah Jika Puasa Arafah Pada Saat di Arab Sudah Lebaran Idul Adha? Simak Penjelsannya!
