Bedak Saripohatji, Rahasia Kulit Wajah Cantik dan Mulus dari Ciamis

 

PR CIAMIS - Bedak Saripohatji merupakan salah satu produk kecantikan tradisional yang masih eksis hingga saat ini. Bedak ini berasal dari Ciamis, Jawa Barat, dan telah ada sejak tahun 1927, hampir satu abad yang lalu.

Bedak Saripohatji pertama kali diproduksi oleh Ny. S. Marijah, seorang warga Ciamis yang hidup di zaman penjajahan Belanda. Awalnya, bedak dingin ini dibuat untuk penggunaan pribadi. Namun, karena banyak orang yang menyukainya, Ny. S. Marijah memutuskan untuk menjualnya.

Nama Saripohatji sendiri diambil dari salah satu nama Dewi dalam mitologi Sunda, yaitu Dewi Pohatji yang merupakan Dewi Kecantikan.

Baca juga: Suka Mengabadikan Momen? 7 Tempat Wisata di Ciamis Ini Menawarkan Banyak Spot Foto, Cocok untuk Liburan Nataru

Bedak Saripohatji terbuat dari bahan-bahan alami, seperti beras, temulawak, temugiring, kunyit, kencur dan daun saga. Bahan-bahan ini memiliki berbagai manfaat untuk kulit wajah, seperti mencerahkan, melembapkan, dan melindungi kulit dari sinar matahari.

Bedak Saripohatji diproduksi secara tradisional, menggunakan alat-alat sederhana dan menggunakan sinar matahari dalam proses pengeringan produknya. Proses produksinya pun masih sama sejak pertama kali diproduksi. Hal ini membuat bedak Saripohatji memiliki ciri khas yang tidak ditemukan pada produk kecantikan modern. Saripohatji juga masih dikemas dalam kertas kuning dengan potret Ny. S. Marijah dibagian depan serta bertuliskan keterangan manfaat bedak dibagian belakang menggunakan ejaan bahasa Indonesia jaman dahulu.

Saat ini pengelolaan pabrik Saripohatji dilakukan oleh generasi ke-empat dari Ny. S. Marijah. Penjualannya pun sudah merambah ke e-commerce, jadi bagi para pengguna setia maupun yang baru mau mencoba tidak sulit untuk mendapatkan bedak ini.

Baca juga: Jangan Lupa Ya! Berikut Jadwal BRI Liga 1 Hari Ini, 10 Desember 2023: Ada 3 Pertandingan Menegangkan!

Kini Saripohatji telah menjadi salah satu ikon budaya Ciamis. Bedak ini telah menjadi bagian dari kehidupan masyarakat Ciamis, baik sebagai produk kecantikan maupun sebagai simbol budaya.