Network
PR CIAMIS - Dalam berpuasa Ramadhan, terdapat keringanan bagi orang yang sedang sakit atau dalam perjalanan jauh (safar/musafir), dengan jarak yang biasanya dijadikan patokan untuk membolehkan tidak berpuasa saat safar adalah sekitar 85 kilometer.
Ustadz Syafiq Riza Basalamah dalam akun instagramnya @syafiqrizabasalamah_official menjelaskan hal ini berdasarkan firman Allah SWT dalam Al-Baqarah ayat 185: "Dan barang siapa sakit atau dalam perjalanan (lalu ia berbuka), maka (wajiblah baginya berpuasa), sebanyak hari yang ditinggalkannya itu, pada hari-hari yang lain."
Beliau mengatakan bahwa sama seperti sholat yang boleh diqashar (dipendekkan) bagi musafir, orang yang sedang safar juga diperbolehkan untuk tidak berpuasa dan wajib menggantikan di hari lainnya.
Baca Juga: Cair 100 Persen, Kapan THR PNS - Pensiunan Tahun 2024 Dibayarkan? Simak Jadwalnya!
"Tetapi kalau engkau mau puasa boleh juga, yang penting tidak memberatkan diri," imbuh Ustadz Syafiq pada unggahan video di Instagram, Kamis, 14 Maret 2024.
Ustadz Syafiq menambahkan, Rasulullah SAW pernah bersabda bahwa memaksakan diri berpuasa saat safar hingga menimbulkan sakit dan kelelahan bukanlah termasuk amal kebaikan.
Namun, jika seseorang merasa kuat dan tidak terbebani untuk tetap berpuasa saat safar, serta tidak menimbulkan kesusahan seperti sakit di kemudian hari, maka berpuasa menjadi lebih baik bagi dirinya.
Baca Juga: Nyari Buat Buka Puasa di Ciamis? Berikut Daftar Kuliner Legendaris yang Paling Populer
Ia pun mengingatkan agar tidak saling mencela antara yang memilih berpuasa atau tidak saat safar. Menurutnya, diri sendiri lah yang paling mengetahui kondisi dan kesanggupan badan dalam menjalankan puasa.
Hal ini diperkuat dengan hadits riwayat Abu Sa'id Al-Kudhri yang menceritakan pengalamannya bersama Rasulullah SAW saat berperang di bulan Ramadhan.
